Lipsus Kota Payakumbuh

Peringatan Hari Pahlawan Kota Payakumbuh Berlangsung Khidmat

Liputan Khusus Kota Payakumbuh

Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022

Payakumbuh (UP) — Peringatan Hari Pahlawan 2022 di Kota Payakumbuh ditandai dengan upacara bendera bersama di halaman kantor wali kota Payakumbuh, Kamis (10/11) pagi.

Upacara yang berlangsung khidmat tersebut diikuti ASN, TNI, POLRI, Insan Pendidikan, Ormas, dan tokoh masyarakat.

Bertindak selaku Inspektur upacara Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda, sementara itu upacara di Makam Pahlawan Kusuma Bangsa Dandim 0305/50 Kota Letkol Inf. Mochammad Denny Nurcahyono, di Makam Pahlawan Pejuang 45 Kapolres Payakumbuh AKBP Alex Prawira, dan Momentum Tabur Bunga di Jembatan Ratapan Ibu bertindak sebagai komandan Letda Inf. Siswandi dari Batalyon 131/BRS.

Pj. Wali Kota Rida Ananda menyampaikan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia.

Saudara-saudara, sebangsa dan setanah air

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan karunia-Nya pada hari ini tanggal 10 November 2022 kita memperingati Hari Pahlawan seraya memanjatkan doa terbaik bagi seluruh Pahlawan Bangsa yang gugur di medan laga.

Hari Pahlawan setiap tahun kita peringati dengan renungan yang sungguh-sungguh untuk menemukan kembali jejak para Pahlawan dalam hidup kita sebagai Bangsa dan Negara Merdeka.

Kita hidupkan kembali dalam benak kita perjuangan para Pahlawan Bangsa. Dari para Pejuang yang gugur dalam palagan pertempuran mempertahankan Kemerdekaan, penting kita resapi semangat dan keikhlasannya.

Dengan hanya berbekal bambu runcing pun, para Pahlawan dengan semangat bergerak serempak menghadang musuh yang merupakan Pemenang Perang Dunia dengan persenjataan terbaiknya.

Rakyat bergandeng tangan dengan para Tokoh Masyarakat dan Pemuka Agama berikut pengikut dan santrinya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero Nusantara, semuanya melebur menjadi satu. Merdeka atau Mati!

Para Pejuang Kemerdekaan Indonesia secara gagah berani melawan tentara–tentara musuh yang bersenjata lengkap, tidak akan mau menyerah pada siapapun juga.

Para Pejuang sepenuhnya percaya bahwa masa depan kita, Anak dan Cucu kandung Revolusi Indonesia sangat layak untuk diperjuangkan. Para Pejuang telah berkorban sampai tetes darah penghabisan untuk Kemerdekaan yang sesungguhnya dan bukan pemberian dari siapapun, melainkan Berkat dan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.

Saudara-saudara, sebangsa dan setanah air

Hari ini pun kita berada dalam perjuangan besar menaklukkan Ancaman dan Tantangan yang nyata- nyata berada di hadapan kita. Pemanasan global yang memicu beragam bencana alam, serta kelangkaan pangan, energi dan air bersih, kiranya perlu kita persiapkan dengan sungguh-sungguh.

Kesiapsiagaan kita menghadapi bencana alam termasuk pandemi Covid–19 serta kelangkaan Sumber Daya, harus senantiasa diperjuangkan secara bersama dengan kesungguhan. Kita mempunyai semua modal dasar untuk menjadi Bangsa Pemenang.

Marilah kita bergerak bersama dan maju bersama dengan tekad untuk menang. Sekali Merdeka, Tetap Merdeka.

Untuk itu, kita harus meneruskan Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbaharukan. Melakukan Pengembangan Sumber Pangan berbasiskan potensi dan kearifan lokal, sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan dan memperkuat keragaman pangan.

Mengelola Sumber Daya Air secara bijak untuk menjamin Keamanan dan Ketahanan Sumber Daya Air yang diharapkan dapat menopang keberlangsungan Hidup dan Kehidupan Generasi kini dan Generasi mendatang dengan lebih baik lagi.

Tidak mudah memang tapi pasti bisa. Karena para Pahlawan kita telah memberikan Teladannya. Mereka pada masanya mengajarkan pada kita beragam nilai untuk kita tiru. Kita warisi dan kita ikuti, sehingga jejak kemenangan niscaya akan berada dalam genggaman.

Dengan senjata, dengan pemikiran, dengan karya-karya nyata, para Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kepada kita bahwa: kita bukan Bangsa Pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun Ancaman dan Tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal, dan dada menggelora.





Dari Aceh hingga Papua, saya melihat dan merasakan geliat serta semangat untuk bangkit makin menyala. Masyarakat di mana pun berada menyuarakan gairah untuk berantas kebodohan dan perangi kemiskinan dalam arti yang luas. Mulai dari meningkatkan pengetahuan, melatih ketrampilan, sampai dengan budi daya dan pengelolaan hasil bumi.

Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi para Pejuang Muda untuk mengelola kekayaan alam Indonesia yang luar biasa bagi kejayaan Bangsa dan Negara tercinta. Mari kita merajut kesejahteraan, menjadi Pahlawan Bangsa di Masa Depan.

Saudara-saudara, sebangsa dan setanah air

Teladan dari para Pahlawan Bangsa yang telah merasuk sukma, kiranya menjadi semangat kita di Peringatan Hari Pahlawan tahun ini, Pahlawanku Teladanku. Dengan semangat “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Peringatan Hari Pahlawan 2022 diharapkan dapat terus memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu dan membantu sesama tanpa memandang sekat. Janganlah kita mau untuk dipecah belah, ingatlah Seloka Bhinneka Tunggal Ika.

Mari kita jadikan momentum Peringatan Hari Pahlawan 2022 untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, saling menghargai satu sama lain.

Mengisi kemerdekaan dengan menjadi Pahlawan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar dan seterusnya. Jadikanlah semangat dan nilai–nilai Kepahlawanan sebagai inspirasi dalam setiap langkah hidup dan kehidupan kita bersama.

Bersama kita kenang dan hormati perjuangan para Pahlawan. Bersama kita bangun ingatan kolektif bangsa agar dapat implementasikan semangat dan nilai-nilai luhur Pahlawan. Bersama kita perkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang merupakan Amanat Pahlawan Bangsa.

Ayo kita berantas kebodohan, perangi kemiskinan dan upaya pecah–belah Bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kita lawan paham radikal, kita tumbuh kembangkan semangat gotong royong untuk menyongsong masa depan yang cerah.

Pahlawan akan menjadi teladan bagi kita mengarungi masa–masa penuh tantangan. Teladan bagi kita menata masa depan dan menjadi Pemenang. Selamat Hari Pahlawan Tahun 2022.

Di tempat terpisah, Kapolres AKBP Alex Prawira dan Ketua DPRD Hamdi Agus juga melakukan anjang sana ke rumah para pejuang kemerdekaan, salah satunya Legiun Veteran Republik Indonesia Jusni Munaf.

Sejarah Singkat Hari Pahlawan 10 Nopember 1945 di Surabaya.

Merujuk pada Pedoman Hari Pahlawan 2021 yang diterbitkan Kementerian Sosial RI, penetapan Hari Pahlawan bermula dari peristiwa 10 November 1945. Kala itu, pihak Indonesia dan tentara Inggris bertempur selama tiga minggu.

Pertempuran ini menjadi pertempuran terberat dalam sejarah revolusi nasional yang menjadi simbol atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Meski pada 29 Oktober 1945 gencatan senjata antara kedua pihak sudah ditandatangani, namun bentrokan bersenjata masih saja terjadi. Puncak bentrokan itu terjadi sejak Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh. Saat itu, dia merupakan pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur.

Kematiannya menyebabkan bangsa Inggris mengamuk. Akibatnya, Jenderal Eric Carden Robert Mansergh menggantikan posisi Mallaby. Dia pun mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan senjata, menghentikan perlawanan terhadap tentara AFNEI dan administrasi NICA, serta ancaman akan menggempur kota Surabaya.

Ancaman ini dilakukan kalau Indonesia tidak mematuhi perintah Inggris.
Mereka juga memerintahkan pimpinan bangsa Indonesia dan pemuda di Surabaya datang ke tempat yang telah ditentukan, selambat-lambatnya 10 November 1945 pukul 06.00 pagi. Namun bangsa Indonesia melanggar Ultimatum tersebut. Saat itu pun terjadi pertempuran yang cukup dahsyat selama kurang lebih tiga minggu.

Sejarah Singkat Hari Pahlawan 10 November: Pertempuran Dijuluki ‘Neraka’

Pertempuran di Surabaya pada tahun 1945 dijuluki ‘neraka’. Hal itu disebabkan kerugian yang tidak sedikit. Pertempuran itu menyebabkan 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, di mana sebagian dari mereka adalah warga sipil.
Sedangkan 150.000 orang terpaksa meninggalkan Surabaya dan ada 1.600 prajurit Inggris yang tewas, hilang dan luka-luka. Pertempuran itu juga menyebabkan puluhan alat perang rusak dan hancur. Karena rakyat Surabaya memiliki sikap pantang menyerah dan semangat, Inggris merasa ‘terpanggang di neraka’.
Sejak saat itulah, setiap tahunnya 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Kota Surabaya pun menjadi saksi bisu sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan.

Dalam momen sejarah singkat Hari Pahlawan 10 November, berikut empat Pahlawan Nasional yang memiliki andil dalam pertempuran di Surabaya.

KH. Hasyim Asj’ari

Gubernur Surjo

Bung Tomo

Moestopo

(izt/imk)

Sumber : detik.news

(mas).

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top