Kota Solok

Ketua dan Anggota DPRD Kota Solok Turut Hadiri Peringatan Hardiknas dan Harkitnas 2023

Solok, (Utamapost) – Ketua DPRD Kota Solok, Hj. Nurnisma, SH beserta Wakil Ketua DPRD Efriyon Coneng dan Anggota DPRD Kota Solok Rusdi Saleh, Wazadly, SH, Rusnaldi, A.Md, Ade Merta, S.Pd dan Hj. Rika Hanom, S.Pd menghadiri upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional sekaligus penyambutan peserta Latsitardanus XLIII tahun 2023, pada Sabtu (20/05/2023), bertempat di Lapangan Merdeka Kota Solok.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional serta Penyambutan Latsitardanus XLIII Tahun 2023, bertindak sebagai inspektur upacara adalah Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar dan juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Solok, kepala OPD, Kabag, Camat lingkup Pemko Solok.

Penerimaan Latsitardanus ditandai dengan pemakaian syal Batik Kota Solok oleh Ketua DPRD, Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Forkopimpda Kota Solok. Dan juga dimeriahkan dengan penampilan Randai Massal dibawakan murid SMP se-Kota Solok dan Tari Massal yang dibawakan murid TK se-Kota Solok dengan jumlah lebih dari 1000 peserta.

Sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dibacakan Wako Zul Elfian mengatakan bahwa, “Hardiknas 2023 mengangkat tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”. Selama tiga tahun terakhir, perubahan besar terjadi di sekitar kita, di mana-mana dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.

Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.

Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.

Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Belajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka. Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

Pada jenjang perguruan tinggi, adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka. Dari segi pendanaan, pencarian langsung Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas belajar.

Dengan perluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang lebih terbuka. Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi. Selain itu, mekanisme dana yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan.

“Mari kita ingat, bahwa bersama-sama kita telah membuat sejarah baru dengan gerakan Merdeka Belajar. Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarah, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama kita,” jelas Wako. (Milfiana.CP)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top