PADANG (UtamaPost) — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengusulkan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli atau yang biasa dikenal dengan sapaan Inyiak Canduang untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional kepada Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI).
Ia mengaku, sosok Syekh Sulaiman Arrasuli, telah beberapa kali diusulkan pihaknya untuk segera ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
“Semoga, dalam waktu dekat, gelar pahlawan nasional lekas disematkan kepada Inyiak Canduang Syekh Sulaiman Arrasuli. Perkenaan dari Bapak Wakil Presiden tentu sangat-sangat kami harapkan dalam hal ini,”ucap Gubernur Mahyeldi saat memberi sambutan acara Milad ke-95 Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) yang dihadiri Wapres RI di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Jum’at (5/5/2023).
Menindaklanjuti apa yang disampaikan Gubernur Sumbar, Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin memberikan respon positif dengan mengatakan Inyiak Canduang Syekh Sulaiman Arrasuli merupakan tokoh yang memiliki rekam jejak perjuangan yang nyata untuk kemerdekaan Republik Indonesia dan perkembangan dunia Pendidikan Bangsa.
“Saya mendukung usulan penetapan beliau Hadratussyekh Sulaiman Arrasuli sebagai Pahlawan Nasional,” ucap Wapres Ma’ruf yang disambut riuh tepuk tangan ribuan Jemaah PERTI dan tamu undangan yang memadati Auditorim Universitas Negeri Padang (UNP).
Dalam kesempatan itu, Wapres menegaskan bahwa Syekh Sulaiman Arrasuli selaku pendiri PERTI memiliki garis keilmuan yang sama dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari dan pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, dimana sebelumnya kedua tokoh tersebut telah terlebih dahulu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Wapres RI menambahkan, gelar Pahlawan Nasional merupakan hak bagi setiap pejuang yang telah gugur dan di masa hidupnya memang ikut berjuang demi meraih kemerdekaan Republik Indonesia dan memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti Inyiak Canduang memiliki peran pada gerakan Sumpah Pemuda dan kemerdekaan.
“Apalagi Syekh Sulaiman Ar-Rasuli merupakan tokoh penting dalam dunia pendidikan Islam di Minangkabau ini perlu diangkat ke tingkat nasional,” sebutnya.
Diketahui, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli lahir pada 10 Desember 1871 dan wafat pada 1 Agustus 1970. Beliau adalah seorang ulama Minangkabau yang mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
Organisasi ini kemudian terus tumbuh dan ikut berperan penting dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa, sembari terus fokus dalam pengkaderan umat lewat wadah pendidikan Islam yang
berlandaskan I’tikad Ahlussunnah wal Jama’ah dan Mazhab Syafi’iyah. (adpsb)