PADANG, (Utamapost)- Kekerasan terhadap anak, baik fisik, psikis, atau seksual, bersama dengan penelantaran, telah menjadi masalah yang meresahkan. Tidak hanya dilakukan oleh orang asing, tetapi juga oleh individu dari lingkungan terdekat kita. Inilah yang ditekankan oleh Wakil Ketua DPRD Sumbar, Suwirpen Suib, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Berbasis Masyarakat yang berlangsung dari 21 sampai 23 Agustus 2023 di Bukittinggi.
Menurut Suwirpen, banyak faktor yang memperburuk situasi ini, termasuk salah persepsi terhadap kekerasan terhadap anak yang dianggap wajar oleh beberapa individu, faktor budaya, kemiskinan, dan kurangnya perlindungan serta perlakuan khusus terhadap anak. Kekerasan terhadap anak membawa dampak serius, termasuk masalah medis, sosial, hukum, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Suwirpen menekankan perlunya layanan komprehensif untuk pemulihan korban kekerasan, termasuk layanan medis, psikologis, dan bantuan hukum. Pemerintah dan masyarakat diharapkan bekerja sama untuk menyediakan fasilitas dan upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak, serta pendidikan dasar minimal sembilan tahun untuk semua anak.
Bimtek ini dianggap krusial oleh Suwirpen dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam menangani kekerasan terhadap anak, termasuk di dinas, kepolisian, dan kesehatan. Para peserta akan dilatih dalam berbagai aspek penanganan kekerasan terhadap anak, termasuk pendekatan yang ramah kepada anak, baik bagi korban, saksi, maupun pelaku.(son)