Payakumbuh (UP) — Tindak lanjuti instruksi Presiden tentang pengetasan kemiskinan ektrim (Stunting) pj Wako Rida Ananda lakukan rapat koordinasi dengan selurih dinas terkait di Balai Kota Senin (31/10).
Hadir Camat se-kota Payakumbuh, kepala dinas sosial Irwan Suwandi, kepala kantor Kesbang-Pol Dipa Surya Persada, kepala bagian Perekonomian Setdako Payakumbuh Arif Siswandi, sehingga dinas terkait melakukan kebijakan bersama mengatasi stunting yang yerjadi di daerah ini.
Rapat yang berlangsung diruang kerja Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda itu meagendakan konvergensi program penanggulangan kemiskinan ekstrim dan percepatan penurunan stunting di lingkup wilayah kota Payakumbuh.
Mengawali pertemuan, Rida Ananda sampaikan jika pada hari Senin (7 November 2022) esok akan dilaksanakan penyerahan bantuan kepada warga yang telah didata terdampak kemiskinan ekstrim.
“Untuk instansi terkait agar dapat mempersiapkan hal ini dengan matang, sehingga penyaluran bantuan esok dapat ditrima oleh warga yang benar-benar terdampak miskin ekstrim,” ungkap Rida.
Untuk diketahui, jumlah warga yang akan menerima bantuan pada hari Senin esok berjumlah sebanyak 100 orang yang berasal dari setiap kelurahan dan dipilih 2 orang yang benar-benar terdampak kemiskinan ekstrim pada setiap kelurahannya.
Terkait dengan pengentasan kemiskinan di kota Payakumbuh, Pemerintah Kota Payakumbuh telah membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) yang diketuai oleh Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda guna melakukan koordinasi perumusan kebijakan, perencanaan, dan pemantauan pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan di lingkup daerah Kota Payakumbuh.
Selaku ketua TKPK, Rida mengatakan bahwa pelaksanaan dan pertemuan ini sangat penting sebagai acuan untuk kerangka kerja kedepan.
Tidak hanya itu, ia mengingatkan tujuan utama pemerintah ialah mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera.
Disampaikan Rida, jika negara Indonesia memiliki potensi alam yang besar sehingga seharusnya kemiskinan tidak terjadi.
“Mengatasi kemiskinan itu tidak susah. Sebenarnya Indonesia sudah kaya raya. Tapi kenapa kita masih miskin. Penyebabnya pasti ada. Dan penyebab inilah yang kita harus cari,” terangnya, Senin (31/10).
Pada arahannya ia menyampaikan dua strategi yang dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan. Pertama adalah mengurangi beban masyarakat dalam bentuk bantuan, dan kedua adalah pembinaan atau pemberdayaan masyarakat.
Ia mengharapkan agar OPD terkait konsisten memproyeksikan visi kota Payakumbuh yang Berubah, Maju, dan Sejahtera.
“Mari untuk konsisten guna memproyeksikan Visi ini agar tercapai dalam manajemen pembangunan. Bagaimana memproyeksikan program pemerintah betul-betul mengatasi kemiskinan ini,” harapnya.
Menurutnya bantuan ke masyarakat selain dalam bentuk BLT dapat dengan menggunakan pangan/produk lokal. Produk lokal merupakan salah satu komponen dasar keberhasilan pembangunan suatu daerah.
“Artinya apapun yang kita lakukan hari ini harus berpotensi menjadi pendapatan bagi rakyat kita,” ungkapnya.
Untuk masalah stunting, ia mengatakan penanggulangannya merupakan tanggung jawab bersama. Jika pendapatan masyarakat meningkat, kebutuhan masyarakat terpenuhi, akan menghilangkan stunting.
“Kedepan kita tidak hanya sekadar menghilangkan stunting. Perbaikan gizi masyarakat itu harus disertai perbaikan infastruktur lainnya, yang saling berkaitan satu satu dan lain” tutupnya. (mas)