DPRD Provinsi Sumbar

Sumber Ekonomi dari Tambak Ikan, Masyarakat Mungo Keluhkan Air

Lima Puluh Kota, (Utamapost)- Masyarakat di Nagari Mungo, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota, menghadapi permasalahan serius akibat menurunnya pasokan air dari sumber utama di Batang Tabik.

Situasi ini telah menyulitkan keberlangsungan usaha mereka, terutama para pelaku usaha perikanan darat. Keluhan tersebut mencuat saat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Supardi, melakukan kunjungan reses pada Senin (25/7/2023).

Masyarakat mengeluhkan bahwa tiga titik sumur bor yang ada tidak berfungsi maksimal karena keterbatasan biaya operasional. Hal ini berdampak buruk pada budidaya perikanan darat, yang merupakan mata pencaharian utama sebagian besar warga Mungo. Jenis ikan Gurame Merah yang dikembangkan masyarakat bahkan telah mendapatkan “hak paten” dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Aliran Batang Tabik yang seharusnya menjadi sumber air utama bagi masyarakat juga mengalami masalah akibat rusaknya saluran air tersebut. Sebagai akibatnya, banyak kolam ikan terbengkalai dan beberapa lahan beralih fungsi menjadi lahan pertanian seperti ladang jagung untuk mempertahankan hasil usaha.

Tidak hanya masyarakat, tetapi juga Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Mungo merasakan dampak dari krisis air ini. Sumur bor yang pernah dibangun pada tahun 2010 oleh Dinas Perikanan dan Kelautan terpaksa tidak dapat digunakan karena kendala biaya operasional untuk bahan bakar mesin.

Merespons keluhan masyarakat, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Supardi, meminta agar permasalahan ini diajukan melalui proposal resmi oleh wali nagari. Dengan begitu, rincian kebutuhan dan skala masalah dapat jelas tercatat dan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Supardi juga menegaskan komitmennya untuk menangani masalah perekonomian masyarakat sesegera mungkin.

Reses anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat tahun 2022-2023 telah dimanfaatkan dengan baik melalui kunjungan perorangan ke daerah pemilihan masing-masing.

Ini membuka kesempatan bagi para anggota dewan untuk mendengarkan aspirasi konstituen mereka dan berusaha mewujudkannya melalui program pembangunan daerah. Namun, keberlanjutan potensi tambak ikan di Mungo menjadi salah satu isu krusial yang perlu segera diatasi demi kesejahteraan masyarakat setempat.(son)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top