Kab. Solok, (Utamapost) – Dalam rangka penyelamatan Aset, Pemerintah Daerah Kabupaten Solok mengelar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas), yang dipimpin langsung oleh Bupati Solok, Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar, pada Selasa (02/05/2023), bertempat Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kab. Solok.
Bupati Solok, Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar, dalam arahannya menyampaikan bahwa, “Kita harus meningkatkan penilaian dalam hal penetapan dan penguasaan aset karena ini adalah tanggung jawab kita sebagai abdi negara sesuai dengan tupoksinya, dimana aset-aset ini harus maksimal manfaatnya untuk rakyat yang ada di Kabupaten Solok”.
Ada beberapa aset yang katanya milik Pemda, tapi kita tidak yakin, atau kita yakin tetapi tidak dikuasai oleh Pemda, seperti contoh Alahan Panjang Resort, Panorama dan Dermaga yang ada di Simpang Tanjuang nan IV, di Nagari Sungai Nanam ada aset kurang lebih 350 hektar, berikutnya aset di Bukit Gompong kurang lebih 850 hektar.
Diantara aset-aset ini diharapkan bagaimana kedepannya maksimal kita manfaatkan untuk rakyat. Aset yang di Bukit Gompong, ditanami ribuan cengkeh, karena tidak dikelola akibatnya diambil oleh pihak lain. Agar clear administrasi, kita semua punya keinginan yang sama, bagaimana aset-aset ini betul-betul bisa terdata di aset kita dan manfaatnya luas untuk masyarakat dan juga untuk meningkatkan PAD.
Sebagaimana diketahui, lebaran tahun ini, alhamdulillah wisatawan ke Kabupaten Solok cukup menggembirakan, dimana secara kasat mata, jalan-jalan ke tempat wisata macet semua, antusias pengunjung, apakah itu dari daerah tetangga seperti Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi atau perantau yang pulang, ini yang memberikan peningkatan ekonomi kepada masyarakat kita.
Pemilik warung-warung merasa senang, banyak bermunculan pedagang-pedagang di pinggir jalan, alhamdulillah tidak ada satupun yang kecewa, apalagi yang merasa rugi, dan yang tidak kalah pentingnya, sampai saat ini belum pernah mendengar keluhan pihak luar terhadap pelayanan masyarakat kita terhadap wisatawan tersebut, baik ditempat wisata milik Pemda ataupun swasta.
Sebagai kepala daerah merasa senang dan bangga atas keberhasilan ini dimana mendapati sesuai dengan tupoksi bekerja dengan maksimal, alhamdulillah masyarakat kita telah menyadari betapa pentingnya wisatawan terhadap peningkatan perekonomian, dan kedepannya harus ditingkatkan lagi.
Selanjutnya saya sangat perhatian juga terhadap aset kita yaitu air, Nanti saya minta kepada BKD dan Bapelitbang untuk memaparkan kontrak kerja kita itu seperti apa. Kemudian kita pikirkan bersama wajarkah kontrak selama ini, bermanfaatkah untuk kita, kalau wajar kita lanjutkan, kalau tidak kita akan carikan solusinya.
Untuk penyelamatan aset, akan dibentuk tim, beserta sub-sub koordinatornya, dimana nanti tim tersebut akan memaparkan dan bertanggung jawab atas aset-aset yang dimiliki Pemda sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tim tersebut harus bergerak cepat, diharapkan akan tuntas dalam waktu 2 bulan, dimana sekali setiap minggu tim-tim harus rapat untuk progresnya, dan sekali dua minggu rapat dengan Bupati untuk laporan progres penyelamatan aset Pemda. Untuk itu, tim-tim tersebut akan diketuai oleh Sekda Kab. Solok.
“Semuanya diminta bekerja dengan cepat dan mendata semua aset-aset pemda yang belum terdaftar, termasuk pasar-pasar, tempat-tempat wisata, gedung-gedung sekolah atau bekas kantor, kawasan wisata kebun teh, terminal dll, Ini bertujuan agar bisa memaksimalkan PAD untuk Kabupaten Solok,” pintanya. (Milfiana.CP)