Payakumbuh (UtamaPost)— Pj. Walikota Payakumbuh Rida Ananda sampaikan, City of Rendang sebagai branding kota Payakumbuh diakui pemerintah pusat, untuk mengembangkan branding itu, pemerintah kota Payakumbuh sudah menyusun program yang melibatkan peran serta pemangku adat se-kota Payakumbuh.
“Mari kita bergandeng tangan untuk dapat secara bersama dalam mensukseskan program city of Randang ini,” pinta Rida kepada seluruh pemangku adat se-kota Payakumbuh di kediamanya Selasa (28/2).
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di lingkup pemerintah kota Payakumbuh tersebut juga menyampaikan keprihatinannya terhadap mulai terkikisnya budaya serta adat yang sudah turun temurun dijaga dari para generasi keturunan ranah Minang terdahulu, tentu adat dan budaya ranah Minang yang sudah kita junjung tinggi ini jangan sampai hilang ditelan masa, dan mari kita “sacaro basamo untuak baliak” aktif dalam menggalakkan program dan kegiatan pada lembaga adat guna melestarikan serta memperkenalkan lebih luas lagi adat istiadat ranah Minang ke dunia luar,” ajak Rida.
Dengan dilaksanakan pertemuan guna mempererat silaturahim itu, Pj. Walikota Payakumbuh mengajak para pemangku adat untuk dapat saling bergandeng tangan dalam membangun kota Payakumbuh menjadi lebih maju dan semakin terdepan.
Tidak lupa, orang nomor satu di lingkup pemerintah kota Payakumbuh itu turut mengungkapkan bahwa saat ini baik dari pemerintah pusat hingga daerah sedang menjalankan tiga program utama, yakni pengentasan kemiskinan ekstrim, pengendalian inflasi serta menurunkan angka Stunting.
“Untuk dapat mensukseskan ketiga program ini juga tentunya kami (Pemko Payakumbuh) tidak bisa menjalankannya sendiri, kami sangat butuh peran aktif niniak mamak dan Bundo Kanduang dalam hal ini,” ujar Rida.
Agar dapat terjaganya inflasi daerah, Rida mengajak serta menghimbau agar bisa memanfaatkan dan memaksimalkan pekarangan dan lahan yang kosong untuk ditanam sayur atau tanaman pokok yang dibutuhkan dalam keseharian.
“Untuk penanganan stunting, kita (Pemko Payakumbuh) sudah membuat program orang tua asuh serta juga telah dilakukan kerjasama dengan KUA guna memberikan pendidikan dini kepada setiap catin agar nantinya dapat menghindari memiliki anak yang terindikasi atunting,” ungkap Rida.
Dan untuk kemiskinan ekstrim, Rida kembali mengajak niniak mamak dan Bundo Kanduang agar dapat merangkul dan membimbing anak kemenakan agar bisa memiliki kemampuan dan keahlian yang berguna bagi mereka dalam kesehariannya.
“Ayo, dengan bergerak dan bekerja bersama kita bawa kota Payakumbuh agar dapat bebas dari Stunting, inflasi yang terjaga dan kemiskinan ekstrim bisa dientaskan pada tahun 2024 mendatang,” ajak Rida dengan semangat.
Mendengar atas apa yang disampaikan Pj. Walikota Payakumbuh itu, Ketua LKAAM kota Payakumbuh YB, Dt. Parmato Alam ucapkan terimakasih serta bersyukur telah dapat untuk diajak ikut berperan aktif dalam membangun kota Payakumbuh secara bersama.
Sembari mengulang atas apa yang disampaikan Pj. Walikota payakumbuh tadi, ketua LKAAM kota payakumbuh yang juga merupakan anggota DPRD Kota payakumbuh itu ungkapkan atas kesiapan dari LKAAM dan para pemangku adat se-kota payakumbuh atas permintaan dari orang nomor satu di lingkup pemerintah kota payakumbuh itu.
Tidak hentinya berterima kasih, Dt. Parmato Alam itu ungkapkan rasa syukur telah diajak dan diberikan ruang oleh Pemko Payakumbuh dalam menjaga dan melestarikan adat budaya ranah Minang yang sudah terjaga dari orang terdahulu.
Diakhir penyampaiannya, Ketua LKAAM kota Payakumbuh itu ungkapkan bahwa ia sebelumnya sudah berbincang lebih lanjut bersama (Pj. Walikota Payakumbuh) terkait rencana dibangunnya gedung museum adat di kota Payakumbuh, dimana nantinya hal ini akan terealisasi pada anggaran perubahan, dan dengan berdirinya musuem ini maka untuk kantor dan sekretariat dari KAN dan LKAAM akan berada di satu lokasi, sehingga kedepannya dalam menjalani kerja untuk kemajuan adat dan budaya ranah Minang terutama kota Payakumbuh dapat berjalan dengan maksimal,” tukas YB. Dt. Parmato Alam. (mas)