Budaya

Permainan Tradisional Khas Minangkabau Yang Mulai Hilang

Padang –  Minangkabau juga memiliki berbagai macam permainan tradisional. Permainan ini diwariskan oleh nenek moyang secara turun-temurun.

Permainan tradisional khas Minangkabau dinilai sangat unik dan bermanfaat bagi kesehatan. Namun, seiring bergesernya budaya masyarakat, permainan tradisional mulai jarang ditemukan bahkan mulai hilang di generasi sekarang.

Di momentum HUT RI 77 ini, yuk kita intip permainan tradisional khas Minangkabau yang mulai hilang, diantaranya:

  1. Badia Batuang atau Mariam Bambu

Badia memiliki arti yaitu, bedil atau meriam dan batuang berarti bambu besar. Badia batuang biasanya ramai dimainkan anak-anak pada saat bulan Ramadhan. Anak-anak akan berkumpul untuk membuat Meriam dari bambu yang besar.

Meriam akan diberi minyak tanah dan sumbu. Kemudian ujung bambu akan dilubangi dan sebelum pangkalnya diberi lubang kecil. Sehingga saat disulut, badia batuang akan menghasilkan bunyi yang keras. Saat ini sulit ditemui anak-anak yang masih bermain badia batuang karena anak-anak lebih memilih menyalakan petasan.

  1. Sipak Tekong

Sipak berarti sepak dan tekong berarti kaleng. Sipak tekong adalah permainan khas Minangkabau yang seperti petak umpet.  Ada satu orang yang bertugas sebagai penjaga dan yang lainnya akan bersembunyi. Akan ada kaleng yang diletakkan ditengah lingkaran dan penjaga akan mencari teman-temannya yang bersembunyi.

Dalam menjaga, penjaga harus menyebutkan nama dan menyetuh tekong tadi sambal berkata sipak tekong. Jika penjaga tidak melakukan itu, maka orang yang bersembuyi tadi dapat bersembunyi kembali dengan menyepak tekong tersebut.

  1. Sipak Rago

Sipak rago adalah sepak raga. Banyak yang beranggapan bahwa sipak raga berasal dari sipak takraw. Permainan sipak raga ini dimainkan oleh laki-laki dengan cara membentuk lingkaran lalu menyepak bola yang terbuat dari anyaman kulit rotan ataupun daun kelapa.

Aturan permainan ini yaitu, bola tidak boleh jatuh ke tanah. Permainan sipak rago tidak menggunakan jaring seperti permainan sepak takraw. Jadi jarring inilah yang membedakan antara sipak rago dan sipak takraw.

  1. Kuciang-Kuciang

Kuciang-kuciang biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Kuciang-kuciang dimainkan dengan memulai adanya 6 buah biji congklak atau sejenis cangkang kerang yang disebut dengan kuciang-kuciang dan satu bola tenis. Cara memainkannya yaitu, pemain harus melempar bola keatas dan ambil kuciang-kuciang tadi.

  1. Mancik-Mancik

Mancik dalam Bahasa Indonesia adalah tikus. Mancik-mancik adalah permainan tradisional khas Minangkabau yang dimainkan oleh anak-anak yang berjumlah sekitar 10-15 orang.

Cara permainan ini yaitu, pemain akan bersembunyi di tempat-tempat yang memungkinkan untuk bersembunyi seperti mancik. Sedangkan, seorang akan bertugas untuk mencarinya, yang dilakukan secara bergantian.

Jadi, itulah beberapa permainan tradisional khas Minangkabau yang dulu sempat populer pada masanya. Semoga permainan ini bisa ditumbuhkan kembali sembari menhgingat budaya dan sejarah.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top