Solok, (Utamapost) – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia, sebanyak 21 batang pohon jenis Bintaro ditanam sepanjang aliran sungai Batang Lembang tepatnya di belakang Mesjid Al-Hidayah, Kelurahan VI Suku.
Penanaman ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Solok, Dr. H. Ramadhani Kirana Putra, SE, MM, dan didampingi Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Sisvamedi, SH, MH serta diikuti oleh beberapa OPD terkait, pada Jum’at (07/06/2024).
Pada kesempatan tersebut, Wawako, Ramadhani tak lupa berpesan kepada semua untuk selalu waspada dan tanggap bencana. Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini dengan curah hujan tinggi belakangan sering terjadi bencana.
“Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menanam pohon pelindung di pinggir sungai Batang Lembang. Hal ini perlu dilakukan agar dapat mencegah dan memilimalisasi dampak yang mungkin saja ditimbulkan,” ungkap Wawako.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Sisvamedi, SH, MH mengungkapkan bahwa, “Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan salah satu tupoksi DLH adalah pengelolaan sampah dan penghijauan.”
Setiap tahunnya, hari lingkungan hidup sedunia dirayakan dengan tema yang berbeda-beda. Mengacu pada The United Nations Environment Programme (UNEP), Hari Lingkungan Hidup tahun 2024 difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan.
Presidensi G20 telah menghasilkan adopsi Global Land Restoration Initiative yang sangat penting mengingat bahwa dunia menghadapi triple planetary crisis yang semakin intens yakni krisis perubahan iklim, krisis kerusakan alam dan kehilangan biodiversitas, serta krisis polusi dan limbah.
Pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan, dan dapat sekaligus meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
Pemulihan juga meningkatkan penyimpanan karbon dan memperlambat proses ataupun dampak akibat perubahan iklim. Pemulihan degradasi lahan sangat penting karena lahan menjadi ruang hidup manusia. Untuk itu perlu ditingkatkan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan, memberikan momen ‘terobosan besar’ seperti menanam pohon pelindung sebagai upaya bentuk pemulihan alam, salah satunya menanam pohon pelindung Bintaro,” ungkapnya.
Pohon Bintaro dapat mencapai ketinggian 10-20 meter. Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan, penghias dan peneduh di perkotaan. Kegiatan penanaman pohon yang dilakukan merupakan kegiatan yang penting. Sebab saat ini bumi sedang mengalami krisis iklim, dan harapannya dengan kegiatan ini, masyarakat semakin sadar untuk bisa menjaga, menumbuhkan, meningkatkan kesadaran dan kepedulian secara konsisten dalam upaya memperbaiki lingkungan secara keberlanjutan.” harapnya. (Milfiana.CP)