Kab. Solok, (Utamapost) – Guna menekan angka stunting dan kemiskinan di kabupaten Solok, Pemerintah Kabupaten Solok mengikuti Roadshow percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem kabupaten/kota se-Sumatera Barat secara virtual, pada Rabu (05/04/2023), bertempat di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Solok.
Dalam Zoom Meeting yang dilaksanakan oleh Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat, dihadiri oleh Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda Dt Sutan Majo Lelo, M.Mar, juga turut hadir Asisten I Drs. Syahrial, MM, Asisten II Deni Prihatni, ST, MT, Kepala Dinas Kesehatan Zulhendri, SKM, M.Kes, Camat X Koto Singkarak Crismon Darma dan jajaran OPD Terkait.
Kementerian PMK dalam laporannya menyampaikan bahwa, “Kabupaten Solok menjadi Kabupaten/Kota urutan pertama yang mengalami penurunan angka stunting di Sumatera Barat dimana sebelumnya pada tahun 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Solok berada pada angka 40,1% hingga pada 2022 dapat turun menjadi 24,2% dengan pengurangan sebesar 15,9%”.
Dalam hal penurunan kemiskinan, melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Solok untuk persentase angka kemiskinan juga mengalami penurunan dimana pada tahun 2021 berada pada angka 8,01% dan pada tahun 2022 turun menjadi 7,12%.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Solok, Epyardi Asda menyampaikan bahwa, “di Kabupaten Solok untuk menekan angka stunting dan kemiskinan itu kuncinya ada pada bidang Ekonomi, maka dari itu melalui prinsip anggaran berbasis kebutuhan rakyat kita mengelola anggaran sesuai dengan usulan yang diberikan oleh masyarakat”.
Kepada seluruh Kepala Desa atau Wali Nagari diintruksikan agar seluruh APBDesa untuk terfokus kepada pemberdayaan masyarakat, sedangkan untuk pembangunan fisik dan infrastruktur akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah.
“Dan kepada seluruh Kepala Desa Kita juga menugaskan untuk mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok secara langsung by name dan by address, hal ini guna dapat mengetahui secara langsung penyebab kemiskinan dan memberikan solusi langsung terhadap masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Solok,” pinta Epyardi. (Milfiana.CP)