Lima Puluh Kota, (Utamapost)- Supardi, Ketua DPRD Sumbar, memberikan dukungan penuh kepada para wali nagari di Kabupaten Limapuluh Kota untuk lebih bersemangat dalam mengembangkan potensi wisata di wilayah mereka masing-masing. Dalam upaya mengoptimalkan potensi wisata ini, Supardi juga menekankan pentingnya jiwa kewirausahaan bagi para wali nagari.
Langkah dan komitmen ini diharapkan dapat mendorong pengembangan pariwisata berbasis potensi daerah di Sumatera Barat sehingga sesuai dengan harapan semua pihak. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Supardi dalam pembukaan Pertemuan Pilar-Pilar Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota, Angkatan VIII yang berlangsung di Hotel Gran Malindo, Bukittinggi, pada 12-14 Juli.
“Jika para wali nagari bersemangat dan memiliki jiwa kewirausahaan, hal ini akan berdampak positif pada pengembangan pariwisata tidak hanya di Kabupaten Lima Puluh Kota, tetapi juga di seluruh Sumatera Barat,” ucap Supardi. Pertemuan Pilar-Pilar Sosial tersebut dihadiri oleh perwakilan dari enam nagari yang berasal dari dua kecamatan, yaitu Kecamatan Luak dan Harau.
Supardi menyampaikan bahwa keenam nagari ini memiliki potensi pariwisata yang luar biasa dan berperan sebagai penopang ekonomi di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kecamatan Luak memiliki empat nagari dengan keindahan alam yang menakjubkan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik pariwisata. Begitu juga dengan Kecamatan Harau, daerah tersebut terkenal dengan keindahannya, bahkan dikenal oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia.
“Dengan potensi luar biasa ini, keenam nagari ini dapat menjadi penggerak utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Lima Puluh Kota,” jelasnya. Supardi menyoroti bahwa saat ini terdapat sekitar 195 ribu jiwa penduduk miskin ekstrem di Lima Puluh Kota, dari total 378 ribu penduduk di daerah tersebut. Artinya, hampir setengah dari penduduk Lima Puluh Kota hidup dalam kondisi miskin ekstrem.
“Jika potensi keenam nagari ini dioptimalkan sesuai kemampuannya, saya yakin pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lima Puluh Kota akan meningkat, terutama dalam mengatasi masalah kemiskinan,” tambahnya. Supardi menekankan bahwa pemanfaatan potensi alam yang luar biasa ini adalah langkah penting untuk membantu masyarakat dari keterpurukan ekonomi.
Ia juga menyampaikan bahwa dari 195 ribu orang miskin ekstrem di Kabupaten Lima Puluh Kota, hanya sekitar 34 ribu yang menerima bantuan sosial dari pemerintah. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama dari semua pihak yang terlibat untuk bersama-sama mengatasi masalah ini.
Pertemuan Pilar-Pilar Sosial ini menjadi wadah bagi para tokoh masyarakat yang hadir, termasuk wali nagari, untuk berkolaborasi mencari solusi terbaik dalam mengatasi persoalan ekonomi dan kemiskinan di wilayah mereka. Kepedulian dan komitmen dari semua pihak dianggap sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dalam mengembangkan potensi wisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan masyarakat dapat bersama-sama menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan meningkat. Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya untuk memberikan pandangan dan saran yang berharga dalam mengatasi permasalahan yang ada.(son)