PADANG, (Utamapost)- Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar mengadakan Festival Olahan Daging Kambing di Agro Boncah Farm, Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar, pada Sabtu (24/6). Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari program anggota DPRD Sumbar, Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo, dan diikuti oleh 19 kelompok memasak dari Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, dan Kabupaten Tanah Datar.
Dalam pembukaan acara, Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo menyatakan bahwa daging kambing merupakan bahan pangan yang sangat bergizi. Daging ini kaya akan protein, lemak, dan mineral. Namun, beberapa orang masih beranggapan bahwa daging kambing keras dan memiliki bau yang khas, serta penyebaran lemak yang tidak merata, sehingga sulit untuk diolah.
Pandangan ini mempengaruhi minat masyarakat dalam mengonsumsi daging kambing, yang sering kali hanya diolah menjadi lauk pauk. Dalam Festival Olahan Daging Kambing ini, Nurkhalis berharap minat masyarakat dalam mengolah daging kambing dapat meningkat. Dia menginginkan agar masyarakat dan peternak di Sumatera Barat menyadari bahwa ternak kambing dapat diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat dan menguntungkan, dan rasanya tidak kalah dengan daging olahan lainnya.
Nurkhalis, yang juga Ketua Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Provinsi Sumbar, menyatakan bahwa beternak kambing dan domba memiliki prospek yang bagus dan menjanjikan bagi petani. Beternak kambing dan domba relatif mudah dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Sumbar karena iklim dan topografi yang mendukung. Hewan-hewan ini dapat melahirkan hingga tiga kali dalam waktu dua tahun, sementara sapi biasanya hanya melahirkan sekali dalam setahun. Selain itu, peternakan kambing dan domba juga memiliki nilai filosofis yang sejalan dengan adat Minangkabau.
Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian, menghadiri acara tersebut dan mengapresiasi Festival Olahan Daging Kambing yang diselenggarakan di Tanah Datar atas inisiatif Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo. Ada lima kategori kuliner berbahan daging kambing yang dapat dipilih peserta untuk dimasak, yaitu steak, gulai, tongseng, sate, dan nugget. Juri menilai hasil olahan peserta berdasarkan rasa, penampilan, dan kebersihan.(son)
