Solok, (Utamapost) – Dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah mingguan kembali dilaksanakan, pada Senin (07/08/2023).
Pemerintah Kota Solok turut serta mengikuti kegiatan tersebut secara daring bertempat di Ruang Rapat Zarhismi Ajiz Lantai II Balaikota Solok yang dihadiri oleh Wali Kota Solok H. Zul Elfian Umar, SH, M.Si dan beberapa organisasi perangkat daerah serta lembaga vertikal lainnya.
Dalam rakor tersebut, Tito menyampaikan tingkat inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan. Sesuai arahan Presiden Jokowi, Tito juga menyampaikan kepada pemerintah daerah agar mengendalikan inflasi dan menjaga ketersediaan barang.
Dalam arahannya Tito menyampaikan inflasi di angka 3% cukup stabil, karena angka ini bisa diterima oleh konsumen masyarakat, dengan adanya ketersediaan barang dan jasa, serta keterjangkauan harganya. Disamping itu, juga bisa diterima oleh para produsen, petani, nelayan, dan lain-lain.
Jika bisa diturunkan lagi ke angka 2% akan lebih baik, karena akan menurunkan beban dan biaya hidup masyarakat secara luas. Produk dalam negeri khususnya beras, harus diperhatikan stoknya mengingat puncak kekeringan terjadi di bulan Agustus hingga Oktober 2023.
“Sebagai dampak dari El Nino dan situasi yang global, dimana rantai supply terutama gandum, beras, bawang putih, yang relatif banyak mengandalkan impor, maka kita harus betul-betul waspada terutama di daerah-daerah. Setiap provinsi, kabupaten, dan kota harus mengecek ketersediaan beras di distributor atau gudang Bulog,” ungkapnya.
Tito mengimbau agar Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota agar mengambil langkah-langkah antisipasi agar stok beras bisa tercukupi di tiap daerah. Berdasarkan prediksi ramalan cuaca oleh BMKG dua minggu lalu, sebagian wilayah sudah mengalami kekeringan dan tidak ada hujan sama sekali.
“Untuk itu, kita harus cek daerah mana yang kekurangan air dan kekeringan yang bisa mempengaruhi produksi pangan di daerah tersebut. Kita harus mengupayakan langkah-langkah untuk mencukupi kebutuhan air dan juga stok beras. Kuncinya adalah pada stok dan monitoring,” sebutnya. (Milfiana.CP)