Kota Solok

Kota Solok Persiapkan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting 2024

Solok, (Utamapost) – Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Perpres ini merupakan payung hukum bagi Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Penurunan Stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018. 

Perpres ini juga untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024 dan target pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 berdasarkan capaian di tahun 2024. 

Berdasarkan Lima Pilar Percepatan Penurunan Stunting, akan disusun Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mendorong dan menguatkan konvergensi antar program melalui pendekatan keluarga berisiko stunting. Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 juga menetapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting yang terdiri dari Pengarah dan Pelaksana.

Wakil Presiden menjadi Ketua Pengarah yang didampingi oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta menteri-menteri lainnya. Sedangkan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ditunjuk menjadi Ketua Pelaksana. Tim Percepatan Penurunan Stunting juga dibentuk di tingkat Provinsi, Kabupaten/ Kota, dan Desa/ Kelurahan.

Menindaklanjuti hal tersebut Kota Solok juga telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dikomandoi langsung oleh Wakil Wali Kota Solok Dr. Ramadhani Kirana Putra. Kemudian juga telah membentuk TPPS di 2 Kecamatan dan 13 Kelurahan yang ada di Kota Solok sebagai wujud keseriusan Pemko Solok melaksanakan amanat Perpres Nomor 72 Tahun 2021.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan intervensi serentak di berbagai daerah di Indonesia guna mencegah stunting sejak dini melalui program Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dan ini akan dilaksanakan pada Bulan Juni 2024 mendatang.

Menghadapi hal tersebut, Pemko Solok melalui TPPS bergerak cepat melakukan koordinasi guna menyiapkan segala hal terkait Intervensi tersebut disamping juga menindaklanjuti surat edaran dari pusat dan Gubernur Sumatera Barat. Stunting Kota Solok hari ini berada pada angka 16,3 % dan ini masih jauh dari target yang telah ditetapkan. 

Kegiatan ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Solok, Drs. Syaiful yang didampingi oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Drs. Nova Elfino. Beberapa Kepala OPD terkait tampak terlihat hadir yaitu Ketua LKAAM, Bundo Kandung, Kemenag, Kepala DPPKB, Kepala Dinkes, Kepala DPPPA, Bappeda, Puskesmas, Camat dan Lurah serta anggota TPPS, pada Jum’at (31/05/2024).

Masih terdapat beberapa permasalahan yang ditemui dilapangan, diantaranya yang menjadi sasaran saat ini yaitu Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil dan Balita yang masih rendah minatnya mengunjungi faskes, kemudian masalah koordinasi dan sosialisasi harus lebih ditingkatkan. Kader yang telah terlatih harus dimaksimalkan lagi perannya.

Sebagian masyarakat juga belum menyadari dampak kedepan yang bisa diakibatkan oleh stunting ini. “Stunting ini ibarat kita dikejar hujan, jika tidak segera maka konsekuensinya akan basah kuyup semua, dibutuhkan keseriusan semua pihak agar terjadi penurunan angka stunting ini. Kita harus mampu melakukan 8 aksi konvergensi dan menerapkan 10 rencana Intervensi tersebut. 

Data harus lebih lengkap mulai dari byname byaddres anak dengan stunting yang ada, Kemudian data keluarga yang berpotensi stunting, Ibu hamil serta pasangan yang akan segera menikah. Inilah yang menjadi sasaran utama saat ini. Kita sangat mengharapkan dukungan semua pihak agar hal ini bisa segera berjalan. Jika diperlukan kita juga minta dukungan dari Forkopimda dan juga pihak swasta. Setelah ini bentuk tim kecil guna bicara hal yang lebih teknis. 

“Intinya dengan berbagai cara kita harus mengajak kembali masyarakat agar mau datang ke Posyandu ataupun Puskesmas, kemudian setiap OPD juga diharapkan perannya terutama Camat dan Lurah sebagai ujung tombak dilapangan, termasuk kader kader yang ada agar tetap semangat dalam penurunan angka Stunting di Kota Solok,” ungkapnya. (Milfiana.CP) 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top