PADANG, (Utamapost)- Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Suwirpen Suib, menyoroti perlunya komitmen dari semua pihak untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting sebesar 11 persen pada tahun 2024.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun sebelumnya, tercatat bahwa angka prevalensi stunting di Sumbar mencapai 25,2 persen, mengalami kenaikan 1,9 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 23,3 persen.
Suwirpen menggarisbawahi bahwa pencegahan stunting menjadi krusial dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas di masa depan. Untuk itu, ia mengajak semua pihak terlibat secara serius dalam upaya penurunan prevalensi stunting.
Wakil Ketua DPRD ini juga mengimbau agar para wakil rakyat di berbagai tingkatan, dari kota hingga provinsi, merealisasikan anggaran yang telah disepakati (pokir) untuk penanganan stunting. Menurutnya, kondisi stunting pada anak tak hanya disebabkan oleh ketidakmampuan orangtua memenuhi kebutuhan gizi anak, tapi juga karena pola asuh yang kurang tepat.
Suwirpen Suib juga menyediakan lebih dari 2.000 paket bantuan untuk beberapa kabupaten/kota terkait program penanganan stunting. Program ini direncanakan akan berlanjut hingga 2024, bahkan bisa dilaksanakan hingga tiga kali lipat, sehingga bantuan tersebar merata di 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Ia menegaskan bahwa akan memantau dan memastikan implementasi penurunan stunting sesuai dengan target yang telah ditetapkan, menjadikannya sebagai salah satu program prioritas daerah. Untuk mencapai hal tersebut, Suwirpen menekankan pentingnya dukungan dan komitmen dari kepala daerah, para pemangku kepentingan, serta pelaksana program di lapangan.(son)
