Padang (UtamaPost)-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Suwirpen Suib melakukan kegiatan reses perseorangan Masa Persidangan Ketiga di Koto Panjang Ikua Koto, Jum’at 21 Juli 2023.
Pada saat masa reses, Suwirpen Suib bertanggung jawab untuk menghimpun aspirasi yang diajukan oleh warga dan mengamati secara langsung keadaan masyarakat di daerah resesnya.
“Di DPRD, diadakan namanya reses yang bertujuan untuk bertemu langsung dengan masyarakat. Tujuannya adalah untuk menggali aspirasi masyarakat, mendengarkan langsung berbagai keluhan dan harapan yang disampaikan oleh mereka, serta melihat secara langsung kondisi masyarakat kita”, Ujar Suwirpen Suib.
Setelah itu, dalam kesempatan tersebut, berbagai kalangan masyarakat menyuarakan beberapa harapan dan kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi yang sulit, kurangnya penerangan dijalan, keluhan terkait kondisi jalan yang sering berlumpur, dan permasalahan terkait zonasi.
“yang disampaikan pertama oleh masyarakat yaitu ekonomi sulit, penerangan jalan banyak yang tidak bagus, banyak yang gelap, jalan2 banyak yang masih becek, yang terakhir yaitu terkait masalah sekolah, tidak ada satupun anak-anak disini yang bisa diterima sekolah, dan juga ga kalah penting tadi disampaikan masyarakat kita mengenai bantuan orang yang kurang mampu” Ujar Suwirpen Suib.
Menjawab hal ini, Suwirpen Suib mengatakan akan menampung, membahas serta memperjuangan aspirasi masyarakat tadi.
“Tentu kami tampung yang disampaikan masyarakat dan juga ga kalah penting tadi disampaikan masyarakat kita, untuk bantuan orang yang kurang mampu itu kami diprovinsi tidak ada, tapi di DPRD Kota Padang bisa, jadi di Provinsi perlu kita bahas nanti, kan di Provinsi Kota Padang bisa membantu 1,5 juta, 2 juta membantu anak sekolah, membantu mahasiswa” Ujar Suwirpen Suib
Suwirpen suib juga menekankan bahwa pendidikan adalah suatu aspek yang perlu diperjuangkan bersama-sama.
“Pendidikan ini penting kita perjuangan bersama, bisa saja kita membantu walaupun tidak boleh setiap tahun, 2 juta sekali 2 tahun untuk anak SMA dan 5 juta untuk Mahasiswa pasti akan sangat membantu putra putri kita untuk melanjutkan pendidikannya”, Ujar Suwirpen Suib
Lebih lanjut dikatakan Suwirpen Suib, terkait permasalahan zonasi ada solusi yang telah diajukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Solusi tersebut mencakup penambahan lokal, namun kesulitan yang mungkin timbul akibat penambahan lokal tersebut akan dievaluasi kembali bersama pemerintah daerah.
“Terkait anak-anak disini yang tidak sekolah, alhamdulillah ada kebijakan dari kemendikbud memberi persetujuan untuk Sumatera Barat menambah rombel berarti boleh menambah lokal, tetapi tentu hal itu ada kesulitannya karena mendadak, terkait ruangan dan guru tetapi kami akan bicarakan segera dengan pemerintah daerah”, Ujar Suwirpen Suib.
Ditambahkan oleh H. Ginno Irwan selaku caleg DPRD Provinsi Sumbar, dengan diadakannya reses, harapannya adalah agar dapat memberikan kesempatan kepada sekolah-sekolah untuk bersaing dengan institusi pendidikan lainnya. Saat ini, aturan zonasi yang diterapkan pemerintah sulit untuk diperbaiki karena sekolah-sekolah unggulan cenderung berlokasi di pusat kota.
Namun, melalui reses ini, diharapkan pemerintah bersama anggota dewan akan berusaha untuk membangun sekolah-sekolah di daerah-daerah yang belum terjangkau. Tujuan akhirnya adalah menciptakan kesempatan pendidikan yang lebih merata dan inklusif di berbagai wilayah. (son)