Payakumbuh, (Utamapost) — Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, H. Muhidi, mendorong optimalisasi sektor pengelolaan sampah sebagai potensi strategis untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Payakumbuh, Jumat (4/7/2025).
Menurut Muhidi, pengelolaan sampah tidak boleh lagi dipandang hanya sebagai tanggung jawab pelayanan publik, melainkan juga sebagai peluang ekonomi yang bisa digarap serius melalui inovasi dan pendekatan terpadu.
“Di tengah keterbatasan fiskal, kita perlu menggali sektor-sektor alternatif. Sampah bisa menjadi sumber pendapatan jika dikelola secara efisien dan inovatif, tentu tanpa membebani masyarakat,” ujarnya.
Ia menilai TPA Regional Payakumbuh sebagai titik penting yang perlu dievaluasi menyeluruh, mulai dari peralatan, sistem manajemen, hingga regulasi pendukung. DPRD pun berkomitmen mencermati sektor ini dalam pembahasan Perubahan APBD 2025 dan penyusunan APBD 2026.
“Langkah konkret harus diambil, termasuk pengembangan sistem retribusi yang adil dan penguatan industri daur ulang berbasis limbah. Ini bisa menjadi tumpuan baru dalam membangun kemandirian fiskal daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Regional Persampahan Payakumbuh, Desrizal, menyampaikan bahwa retribusi saat ini masih jauh dari ideal. Biaya operasional yang tinggi belum tertutupi sepenuhnya oleh pendapatan dari retribusi yang berada di bawah Rp100 ribu per ton.
“Kami mengusulkan penyesuaian tarif menjadi Rp100 ribu per ton agar bisa menutupi biaya operasional dan berkontribusi langsung terhadap PAD,” jelasnya.
Desrizal juga menekankan pentingnya adanya perjanjian formal atau MoU antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota pengguna layanan TPA. Nota kesepahaman ini dinilai penting untuk menjamin kesinambungan layanan dan transparansi pengelolaan.
Kunjungan ini mencerminkan kolaborasi antara DPRD dan pengelola teknis di lapangan untuk merancang solusi konkret atas tantangan lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui inovasi berbasis pengelolaan sampah berkelanjutan.(son)
