Kab. Solok, (Utama Post) – Sebanyak tiga nagari di Kabupaten Solok, diantaranya Pemerintah Nagari, IX Koto Sungai Lasi, Bukit Sundi dan Lembang Jaya terpilih mengikuti Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Nagari Statistik tahun 2022. Sosialisasi dan Bimtek tersebut dibuka langsung oleh Bupati Solok H. Epyardi Asda, M.Mar, yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Teta Midra, S.STP, M.Si, pada Senen (28/11/2022) bertempat di Arosuka, menghadirkan narasumber dari BPS Kab. Solok, Ir. Hilda.
Kadis Kominfo, Teta Midra menyampaikan bahwa, “kegiatan sosialisasi ini sangat penting, dalam rangka mewujudkan Nagari Statistik di Kab. Solok. Ini merupakan kali ke dua dilaksanakan, pertama pada tahun 2021 yang di ikuti 3 Kecamatan yaitu Kec. Lembah Gumanti, Kec. Kubung dan Kec. Gunung Talang, pada tahun 2022 ini diikuti oleh Kec. IX Koto Sungai Lasi, Kec. Lembang Jaya dan Kec. Bukit Sundi. Pada tahun 2025, sosialisasi Nagari Statistik ditargetkan tuntas untuk semua Kecamatan dan Nagari yang ada di Kab. Solok.
Nagari statistik ini adalah dalam rangka mewujudkan keterpaduan perencaanaan pelaksanaan evaluasi pengendalian pembangunan, karena Nagari adalah pemerintah terdepan yang ada, tentu dengan adanya data yang baik dan benar, menjadi arah kerja Nagari dalam mengambil keputusan untuk program-program yang ada di Nagari tersebut. Begitu juga dengan kabupaten, provinsi dan pusat lebih maksimum dalam memberikan program dengan adanya data yang benar. Dasar pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Surat Keputusan Bupati Solok tahun 2021, bahwa seluruh Nagari sudah di SKkan melalui keputusan bupati solok no. 490-350-2021 tentang penetapan 74 Nagari sebagai Nagari statistik Kab. Solok.
Sementara itu Plt Kaban Bapelitbang Nafri, tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kominfo yang telah melaksanakan kegiatan ini, karena berbicara soal data, merupakan pijakan awal dalam menyusun perencanaan, perencanaan dasar untuk pengambilan keputusan baik dari tinkat Nagari, Kecamatan, kabupaten ataupun kepusat, apabila data yang diambil itu salah, maka kedepannya data tersebut juga akan salah.
Beberapa waktu yang lalu kabupaten Solok dapat hibah air minum dari Kementrian PUPR lebih kurang Rp. 4,6 M untuk tahun 2023 di bagi dua kegiatan pertama hibah perkotaan yang penyelenggaraannya dari PDAM dan hibah air minum untuk perdesaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, dan Bapelitbang sudah menyampaikan data-data calon penerima, masalahnya calon penerima itu adalah masyarakat berpenghasilan rendah, hal ini telah disampaikan data by name by address, ternyata data yang di minta adalah data berbasis GPS, harus ada titik koordinat per rumah.
Pada Agustus tahun 2019 dalam pidatonya presiden Jokowi mengatakan bahwa, Satu Data ini sangat penting sekali untuk kita, karena Satu Data itu menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan dan juga penyusunan perencanaan, oleh karena itu, terima kasih kembali kepada dinas Kominfo untuk terobosan-terobosan yang telah di lakukan seperti dengan adanya aplikasi SINAWA, dimana dengan aplikasi tersebut diharapkan bisa membantu membuat data-data yang akurat sampai ke pemeritahan di tingkat yang paling bawah.
Dan juga diharapkan aplikasi ini bisa menjadi tempat penyimpanan data yang aman dari kerusakan data, kehilangan data yang tidak sengaja maupun yang di sengaja, agar nantinya bisa terwujud Satu Data Indonesia dimana pemerintah daerah bisa menyingkronkan data dengan pemerintah pusat, sehingga data tersebut bisa digunakan untuk mengmbil kebjakan dan penyusunan perencanaan yang baik. dengan adanya Satu Data, indikator-indikator tersebut bisa di standarkan, disamakan sehingga penyaluran bantuan lebih efektif dan merata.
Menanggapi keterangan hal diatas, Sekdis Kominfo Safwal mengatakan bahwa, “Nagari perlu adanya data statistik, bahwasannya pembangunan di desa itu memerlukan data dan kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan. Berdasarkan gambaran dari Sekretaris Nagari indudur kec. IX Koto Sungai Lasi, dalam perencanaan selama ini sudah ada keterlibatan data dan memang berdasarkan data itulah rencana itu di buat, akan tetapi ketika program-program harus berkoordinasi dulu datanya dengan pihak luar sperti BPS dan Capil, ini harus dibuatkan datanya”.
Kunci keberhasilan sebuah program yang dibuat oleh Nagari itu berdasarkan indikator-indikator yang dirancang di awal, jadi program yang dibuat itu bisa di ukur, dari perencanaannya terukur, dari pelaksanaannya terukur, sehingga keberhasilannya juga bisa terukur dan jelas. Jadi tolak ukur berhasil atau gagalnya bisa dibuktikan melalui data dan angka. Dan juga data bisa mencegah terjadinya kebocoran anggaran, seperti halnya penyaluran bantuan yang merata dengan data yang valid.
Sementara itu Ir. Hilda selaku narasumber dari BPS Kab. Solok menyampaikan bahwa, “dana desa sudah bisa digunakan untuk pendataan statistic, aplikasi statistic dan petugas di bidang statistic, pentingnya statistic di tingkat desa atau Nagari yaitu sebagai informasi dalam proses pembangunan, sesuai dengan tujuan membuat profil Nagari berdasarkan kondisi dilapangannya.
Kemudian desa, Nagari kelurahan sekarang sebagai ujung tombak pembangunan di desa/Nagari, sekaligus ujung tombak pengumpulan data sectoral, oleh karena itu perlu pembinaan statistic di tingkat desa atau Nagari untuk memperbaiki data langsung dari sumbernya. Program pembinaan desa cantik, harapan Nagari tidak hanya sebagai objek pembangunan, tetapi juga sebagai subjeknya. Nagari yang mengolah data, Nagari yang mengumpulkan data, dan datanya tersimpan di arsip Nagari, jika sewaktu-waktu ada permintaan data dari dinas, Nagari bisa langsung menunjukannya.
Di Nagari Jawi-jawi pelaksanaannya sudah dimulai ditahun 2021, dalam SK BPS ada 100 desa cantik tambahan 2021, sebelumnya dilakukan di Dharmasraya, dan pada tahun 2022 ini diadakan lagi di Nagari Kacang. Pembinaan yang BPS lakukan mengadopsi yang ada di Jawi-jawi, karena kebutuhan data yang sama mengenai profil Nagari, dalam pembinaan profil Nagari Jawi-jawi telah melalui serangkai kegiatan dimulai dari tahun 2021 dan masih berlanjut sampai sekarang (2022).
Untuk pembinaan selanjutnya adalah migrasi data dari program Kobotoolbox ke aplikasi SINAWA. “SINAWA adalah program dari Dinas Kominfo untuk pengelolaan data yang nantinya di bisa diakses Pemerintah Nagari dalam pembuatan profil Nagari ataupun yang lain. Kegiatan pembinaan ini diharapkan bisa diterapkan disemua Nagari di Kab. Solok, serta Aplikasi SINAWA bisa bermanfaat dimana bisa menampilkan data yang sesuai dengan kondisi lapangan dan selalu update,” jelasnya. (Milfiana.CP)