Solok, (Utamapost) – Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan debit air meningkat di aliran sungai dan drainase, sehingga sejumlah permukiman warga terdampak genangan, terutama di kawasan yang berada di pinggiran Batang Lembang dan Batang Gawan.
Berdasarkan data sementara BPBD Kota Solok per 26 November 2025, sebanyak 752 Kepala Keluarga atau 2.947 jiwa terdampak banjir. Sejumlah wilayah terpantau masih tergenang dengan ketinggian air bervariasi, sehingga petugas gabungan fokus pada mitigasi penyelamatan warga.
Sejak awal kejadian, Pemko Solok telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk melakukan penanganan darurat, mulai dari pendataan masyarakat terdampak, evakuasi warga di kawasan rawan, hingga distribusi bantuan logistik. Personel gabungan dari BPBD, Damkar, Dinas Sosial, Satpol PP, TNI-Polri serta relawan turun langsung ke lapangan untuk memastikan keselamatan masyarakat.
Wali Kota Solok, Dr. H. Ramadhani Kirana Putra, SE, MM menegaskan bahwa, “keselamatan warga merupakan prioritas utama. Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi.”
Lanjutnya, “Kami meminta masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi resmi dari pemerintah, tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Jika kondisi air meningkat di lingkungan masing-masing, khususnya di kawasan pinggiran Batang Lembang dan Batang Gawan, segera melapor kepada petugas atau aparat Kelurahan setempat.”
Selain penanganan darurat, Pemko Solok juga melakukan langkah antisipasi berupa pembersihan saluran air di kawasan yang rawan tersumbat, serta monitoring intensif pada titik-titik rawan banjir di sepanjang aliran sungai.
Pemerintah Kota Solok turut mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan ke drainase dan sungai agar aliran air tetap lancar dan risiko banjir dapat ditekan. (Milfiana.CP)