Solok, (Utamapost) – Dalam rangka mensosialisasikan agar mempermudah diakses di fasilitas kesehatan swasta diantaranya Praktek Mandiri Bidan (PMB), Klinik dan Rumah Sakit di Kota Solok e-Kohort-KIA, Dinas Kesehatan Kota Solok mengadakan pertemuan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) berbasis aplikasi dalam rangka pengelolaan pelayanan kesehatan ibu hamil, pada Kamis (04/05/2023), bertempat di aula Dinas Kesehatan Kota Solok.
Aplikasi KIA adalah aplikasi berbasis web dan mobile yang memiliki fungsi untuk pencatatan pelayanan kesehatan ibu, bayi, dan Balita yang menghasilkan kohort untuk keperluan pemantauan kesehatan ibu, bayi, dan balita tersebut, yang merupakan basis data sangat penting karena berisi informasi lengkap terkait data dasar, catatan hasil pemeriksaan dan pelayanan kesehatan yang diberikan dari fase kehamilan ibu sampai anak mencapai usia lima tahun.
Mewakili Kepala Dinas Kesehatan, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Ns. Hartini, S.Kep, M.Biomed yang didampingi oleh Sub Koordinator Kesehatan Keluarga (Kesga), Ns. Aprinur Azwira, S.Kep, MKM serta hadir juga Asfriyeni, SST, MKM sebagai narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat membuka sosialisasi tersebut.
Ns. Hartini, S.Kep,M.Biomed menyatakan bahwa, “di Kota Solok aplikasi e-Kohort-KIA meskipun sudah dilaksanakan melalui daring dari Kementerian Kesehatan dan luring dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tetapi aplikasi ini belum terlaksana sepenuhnya, dan Puskesmas sudah mempunyai akun masing-masingnya”.
Akan tetapi aplikasi tersebut belum diakses difasilitas kesehatan swasta diantaranya Praktek Mandiri Bidan (PMB), Klinik dan Rumah Sakit di Kota Solok. Dalam implementasinya, e-Kohort-KIA masih ditemukan beberapa hambatan di antaranya ketersediaan jaringan internet, keterbatasan kemampuan Nakes dalam menggunakan teknologi dan ketersediaan sarana dan prasarana.
“Ini merupakan tantangan dalam penyesuaian bagi seluruh tenaga kesehatan dari awalnya menggunakan kohort manual ke elektronik-kohort sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas data program kesehatan ibu dan anak di Kota Solok,” tutur Hartini.
Tujuan dari pertemuan ini agar tersosialisasinya aplikasi program KIA bagi petugas pengelola KIA Rumah Sakit, Puskesmas dan organisasi profesi, juga meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja Puskesmas dengan aplikasi KIA, serta mengembangkan mekanisme koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan pemberi pelayanan kesehatan maternal dan perinatal terkait di wilayah Kota Solok dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap intervensi yang disepakati.
“Metode pelaksanaan pertemuan program KIA berbasis aplikasi dalam rangka pengelolaan pelayanan kesehatan ibu hamil ini adalah dengan penyampaian materi oleh narasumber dan dilanjutkan dengan praktek penggunaan aplikasi dan diskusi serta kesepakatan dan rencana tindak lanjut dengan peserta. Dimana ada sebanyak 76 peserta yang hadir dalam pertemuan,” jelasnya. (Milfiana.CP)