Dharmasraya

Pawai HUT Kemerdekaan Dibatalkan Pemkab Dharmasraya, Warga Capek dan Sudah Keluar Biaya

Dharmasraya (UtamaPost)-Masyarakat Dharmasraya di Kecamatan Pulau Punjung, kecewa. Penyebabnya, pawai HUT RI ke 78, yang dipusatkan di Pulau Punjung, Sabtu (19/8), batal.

Pembatalan pawai berdasarkan surat pemberitahuan bernomor 130/pem/2023 yang diteken Sekdakab Adlisman, ditujukan kepada kepala instansi vertikal, Kepala OPD, Camat Pulau Punjung dan pimpinan Perguruan Tinggi (PT).

Menurut Adlisman pembatalan tersebut karena berbagai pertimbangan. Apalagi banyak juga yang menyampaikan keluhan kepada Bupati, seperti dari OPD, instansi fertikal dan lainnya, terkait agenda yang cukup padat, persiapan yang belum rampung, waktu pelaksanaan, persiapan dan juga termasuk masalah keuangan.

Keluhan disampaikan kepada Bupati secara langsung, via WA ataupun telepon terkait rencana pelaksanaan pawai.

“Akhirnya Bupati memberi keputusan, kalau akan memberatkan ya, jangan dipaksaka atau tidak usah saja dilaksanakan. Jika akan membebankan, apa lagi kondisi keuangan kita yang tidak baik-baik saja,” urai Adlisman.

“Kendati demikian kita juga ada solusi,kita mendorong jika ada pihak Kecamatan yang ingin melakasanakan pawai tersebut, silakan saja di rancang. Yang di batalkan itu adalah pawai di tingkat Kabupaten,” ucap Adlisman

Tak urung pembatalan itu memunculkan tanggapan beragam dari masyarakat, yang merasa kecewa dengan kondisi tersebut. Apa lagi dalam surat tersebut Pemkab Dharmasraya tidak menyebutkan secara rinci, alasan pembatalan itu. Hanya di sebutkan pawai dibatalkan dengan berbagai pertimbangan

Menurut salah seorang warga, Lilis 43, pembatalan acara pawai membuat dirinya sangat kecewa. “Anak saya sudah capek-capek latihan sejak satu minggu belakangan, tahu-tahu pas H-1, langsung dibatalkan, saya tidak tahu apa alasannya. Yang saya tahu hanyalah kekecewaan saya dan anak saya. Kalau memang dibatalkan, seharusnya dilakukan sejak hari-hari kemaren, jangan pas hari H. Karena kebutuhan untuk pawai tersebut seperti sarung tangan kacamata, baju dan aksesories lainnya, sudah saya beli. Kalau sudah begini siapa yang akan bertanggung jawab,” ucap Lilis, kecewa.

Hal senada diungkapkan Didi, batalnya acara pawai membuat anaknya menangis, karena batal tampil sementara perbagai persiapan sudah dilakukan. Baju untuk pawai juga sudah disewa dan dibayar. Berbagai latihan juga sudah dilakukan anak saya. Bahkan di tengah cuaca yang panas, anak saya tetap latihan, sampai dia demam. Harap akan tampil. Namun ternyata harapan itu kandas, pawai
Dibatalkan, lalu apa artinya latihan dan persiapan yang sudah matang dilakukan oleh anak dan orang tua,” ujar Didi 45.

Sementara itu, Hendri 38 juga menyatakan kekecewaannya. “Seharusnya jauh-jauh hari Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, memikirkan kegiatan tersebut. Selama ini acara pawai, tidak pernah batal dan setiap tahun rutin dilaksanakan. Tapi kenapa tahun ini dibatalkan, hanya satu hari sebelum hari pelaksanaan. Ini betul-betul membuat kami kecewa. Apalagi alasan pasti dari pembatalan acara pawai itu tidak jelas,” urai Hendri.(ed/hms)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top