PADANG, (Utamapost)- Komisi II DPRD Sumatera Barat menerima aspirasi dari Asosiasi Peternakan Closed House (Apchada) terkait kerugian yang dialami oleh peternak ayam. Puluhan peternak ini datang ke DPRD Sumbar pada Selasa (21/11) untuk melaporkan bahwa mereka telah merugi selama empat periode panen.
Komisi II yang bertanggung jawab dalam sektor ekonomi, termasuk peternakan, menyambut kedatangan peternak tersebut. Kehadiran mereka juga diikuti oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli, dan perwakilan Biro Perekonomian Serdaprov Sumbar. Salah satu peternak, Azrul, mengeluhkan bahwa biaya operasional yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil panen yang diperoleh, menyebabkan kerugian besar.
Azrul menduga bahwa bibit ayam (DOC) dan pakan yang diberikan kepada mereka tidak memiliki kualitas yang baik. Selain itu, ketentuan pakan yang diberikan oleh perusahaan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Hasil panen ayam yang seharusnya mencapai 70 persen menjadi hanya 52 persen, mengakibatkan kerugian besar bagi peternak.
Ketua Apchada, Sumbar Marlis, menekankan bahwa tidak hanya satu peternak yang mengalami kerugian, tetapi banyak dari anggota Apchada yang mengalami situasi serupa selama empat periode panen. Kehadiran mereka di DPRD membawa sejumlah tuntutan, termasuk meminta fasilitasi pertemuan dengan perusahaan pemasok inti, evaluasi kualitas pakan dan DOC, serta penghentian operasional kandang jika tidak layak.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli, telah menanggapi keluhan yang disampaikan Apchada sebelumnya. Meskipun hasil uji laboratorium menyatakan bahwa pakan tersebut memenuhi standar SNI, dinas tersebut akan terus mencari akar permasalahan. Komisi II juga akan tindaklanjuti aspirasi ini dan menyampaikan apresiasi pada Apchada atas informasi yang telah mereka sampaikan.(son)
