Payakumbuh,(UP) – Ketua Dewan Keranjinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Payakumbuh Ny. Cece Rida Ananda pimpin rapat persiapan Payokumbuah Botuang Festival (PBF) dengan thema Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023, di ruang randang Kantor Balaikota Payakumbuh, Rabu (10/5).
“Waktu semakin dekat, perlu kita pikirkan untuk kesuksesan acara yang berskala nasional ini menjadi tanggung jawab kita bersama, siapa penangung jawab setiap konten dalam event ini. Seperti instalasi botuang, tari, musik dan fashion”, kata Cece diawal pembukaan rapat.
Ditambahkan Cece, untuk pemasokan bahan – bahan yang berasal dari botuang (bambu, red) itu adalah kebutuhan pokok dalam event ini membutuhkan tak sedikit, bahkan mungkin ribuan batang botuang. Untuk itu, kita utamakan membelinya kepada petani botuang daerah kita di luak limo puluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota). Namun, untuk pengisi acara bekerja sama dengan kelompok seniman atau dengan ISSI Padang Panjang.
Hendaknya, dampak dari kegiatan Payokumbuah Botuang Festival ini dapat menambah penghasilan masyarakat kita sendiri. Mungkin selama ini, kebutuhan botuang terbatas hanya untuk kebutuhan membuat pagar, kandang ayam dan kerajinan masyarakat lainnya seperti membuat niru, bangkul. Kita juga berharap, kedepan ada cendera mata dari Kota Payakumbuh juga terbuat dari botuang, pinta Cece.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh Nofriwandi, SH, MM dalam presentasinya menyampaikan kegiatan Payokumbuah Botuang Festival dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 13 – 15 Juli 2023 dengan lokasi Kawasan Batang Agam Payakumbuh.
Kegiatan PBF dilaksanakan ini, merupakan salah satu dari 110 event yang terpilih dalam KEN 2023 yang telah dilaunching oleh Menteri Pariwisata dan Ekraf di Jakarta pada tanggal 28 Januari 2023 lalu. Tahapan penilaian / kurasi KEN ini diikuti 292 event dari 38 Provinsi untuk tahap I dan 151 event untuk tahap II. Adapun tujuan dari pelaksanaan KEN ini adalah dalam rangka peningkatan ekonomi lokal serta kebangkitan lapangan kerja disektor pariswisara dan ekonomi kraeti, kata Nofriwandi.
Sedangkan rangkaian kegiatan dari PBF diantaranya Instalasi botuang untuk menciptakan spot spot ornamen dari instalasi botuang mulai dari pintu gerbang, pentas sampai kedalam area festifal. Kemudian, ada malenggok batuang yang menampilkan karya fashion bertemakan botuang dalam sebuah fashion carnaval.
Ada kegiatan manyurek ka botuang, menulis puisi dan melukis (oleh pelajar) diatas nyiru, tampian, tampah. Puisi puisi yang telah dituliskan pada botuang akan dipentaskan oleh sastrawan. Permainan rakyat, permainan berbahan dasar botuang seperti barakik, kaki panjang, badia badia botuang, layang layang.
Tak terlupakan, ada marandang robuang. Prosesmemasak randang dengan bahan utama robuang tunas dari botuang yang melibatkan nagari dan pengunjung. Serta ada pameran oleh pelaku UKM dan Ekonomi kreatif yang ada di Kota Payakumbuh, terang Nofriwandi. (mas)