KABILA,(Utamapost) – Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Suwawa, Pemuda dan Mahasiswa Bone Bolango Bersatu menggelar aksi didepan Kantor Gorontalo Mineral, Senin (14/11/2022).
Selain mendatangi Kantor Bupati, Kantor DPRD Bone Bolango, dan Kantor DPRD Provinsi Gorontalo mereka juga mendatangi Kantor milik PT. Gorontalo Mineral.
Staf Supervisor Eksternal Divisi PT. Gorontalo Mineral, Oslan Towalu, mengatakan bahwa kedatang masa aksi ini megenai adanya surat laporan oleh Gorontalo Mineral (GM) Ke bareskrim mabes polri terkait dengan penambangan ilegal batu hitam yang ada di kecamatan suwawa Timur.
Dan laporan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum dan sampai dengan saat ini sementara berlangsung di pengadilan Negeri Gorontalo.
Dan salah satu yang menjadi tuntutan masa aksi adalah kehadiran dan kesediaan kami dari PT Gorontalo Mineral untuk menghadiri kegiatan yang akan dilaksanakan dan rencananya tanggal 29 November 2022 untuk mencarikan solusi terkait dengan polemik ini yang ada di pertambangan rakyat Suwawa.
Kemudian Ketika mendatangi Kantor PT. Gorontalo Mineral berlokasi di Kecamatan Kabila mereka kecewa karena Pimpinan PT. Gorontalo Mineral tidak berada di tempat.
Massa aksi hanya ditemui oleh salah seorang Staf PT. Gorontalo Mineral Oslan Towalu,
“Lanjut Oslan bahwa Pimpinannya sedang berada di Jakarta untuk sebuah urusan dan diperkirakan kembali ke Gorontalo pada hari Kamis atau Jum’at.
“Jadi Pimpinan kami sedang di Jakarta, kemungkinan pulangnya antara hari Kamis atau Jum’at,” Ujar Oslan.
Mereka juga mengatakan agar tidak ingin aksinya berakhir tanpa kejelasan, maka massa aksi mendadak agar Oslan Towalu menghubungi Pimpinannya untuk bisa berbicara dengan perwakilan massa aksi.
Namun beberapa kali di hubungi lewat telepon selulernya yang bersangkutan tidak bisa di hubungi, karena tidak ingin aksinya mereka berakhir tanpa kejelasan.
Maka massa aksi mendesak agar Oslan Towalu menghubungi pimpinannya untuk bisa berbicara dengan perwakilan massa aksi. Namun beberapa kali dihubungi lewat telepon selulernya, yang bersangkutan tidak bisa dihubungi.
Setelah itu, massa aksi kemudian mendesak kepada Oslan Towalu agar pihaknya memenuhi keinginan para penambang tersebut yakni pihak PT. GM membuka ruang diskusi bersama Forkopimda dan para penambang melalui FGD.
Menanggapi desakan para massa aksi, Oslan Towalu menyatakan bahwa jika ada undangan untuk FGD, maka secara pribadi dirinya siap untuk menghadiri jika ditugaskan oleh perusahaannya.
“Jika ada undangan dan Saya ditugaskan oleh perusahaan untuk hadir, maka Saya siap akan datang,”Tandasnya.(Utamapost/PAN).