Jambi, (Utamapost) – Untuk menggali lebih dalam tentang Analisis investasi dan kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Merangin, Komisi III DPRD Kota Solok Provinsi Sumatera Barat melaksanakan konsultasi/sharing informasi ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Bagian Perekonomian Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.
Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 03 sampai 06 April 2024 ini, diikuti oleh koodinator Komisi III yang sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Solok, Efriyon Coneng, Ketua Komisi III Yoserizal, SH, Wakil Ketua Komisi III, Wazadly, SH, Sekretaris Hj. Rika Hanom, S.Pd dan anggota Komisi III Nasril In Dt. Malintang Sutan, SH dan Andi Eka Putra, SH Sekretaris Dewan Zulfahmi, SH, MH dan beberapa pendamping dari Sekretariat DPRD Kota Solok.
Dalam pemaparannya Ketua Komisi III, Yoserizal menyampaikan bahwa, “Kota Solok yang dikenal sebagai Kota Beras menyebabkan sangat berpotensi tinggi pada sektor pertaniannya, karena lahan garapan yang masih sangat banyak dan mata pencaharian penduduknya pun sebagian besar masih bergantung pada sektor pertanian. Meskipun Kota Solok sudah menentukan arah perkembangan Kota ke arah Kota perdagangan dan jasa serta pendidikan.”
Akan tetapi sektor pertanian sangat menjanjikan. Setidaknya, hal ini juga terlihat dari sejumlah program yang dilahirkan Pemerintahan Kota Solok khususnya dibidang pertanian. Bahkan potensi disektor pertanian pun juga mulai dikembangkan untuk mendorong pariwisata edukasi pertanian atau agrowisata.
“Untuk lebih meningkatkan lagi produktifitas, meningkatkan intensitas tanam maupun meningkatkan investasi dibidang pertanian salah satu upaya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian yang dilakukan yaitu dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang telah ada, seperti penggunaan bibit padi dan jagung dengan masa tanam pendek, sehingga bisa lebih cepat dipanen,” ungkap Yoserizal.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Merangin, Ir. Slamet Sudarsono menjelaskan bahwa, “masyarakat Kabupaten Merangin saat ini lebih banyak bergerak dibidang perkebunan dan hingga saat ini kami selalu mendorong bagaimana caranya masyarakat yang memiliki perkebunan untuk dapat menjadikan tanaman tumpang sari tanaman padi sawah dan padi ladang, jagung dan palawija dilahan perkebunan.”
Sementara itu, untuk produksi padi pada tahun 2023 di Kabupaten Merangin mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya sebesar 12,24 %, pada tahun 2022 produksi padi di Kabupaten Merangin sebesar 66.535 Ton sedangkan ditahun 2023 sebesar 74.677 Ton sedangkan untuk komoditas utama Kabupaten Merangin tahun 2022 dan tahun 2023 berupa komoditi produksi jagung mencapai 3.587 Ton, produksi kedelai mencapai 349 Ton, produksi ubi jalas mencapai 10.772 Ton, produksi Cabai mencapai 6.066 Ton dan produksi bawang merah mencapai 569 Ton.
“Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Merangin akan terus mencoba untuk merubah prilaku cara bertani bagi masyarakat dan Saat ini kami juga akan membuat beberapa terobosan salah satunya yaitu mengupayakan adanya penangkar benih jagung yang berkualitas, dimana kami kerencanakan untuk menargetkan 1.000 Ha tanaman jagung nantinya yang akan kita kembangkan disela-sela tanaman sawit,” ungkapnya. (Milfiana.CP)
