Padang, (Utamapost) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatra Barat hearing dengan pemangku kebijakan, terkait wacana pemerintah pusat yang akan memangkas sejumlah bandara internasional menjadi bandara domestik termasuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Selasa (21/2).
Hearing dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Sumbar, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumatra Barat Sari Lenggogeni, PT. Angkasa Pura II, Kadin, Asita, PHRI, komunitas pariwisata serta Sekdaprov Sumbar.
Menyikapi munculnya wacana tersebut, DPRD Sumbar melakukan haering bersama dengan stekholder terkait, termasuk pengusaha yang tergabung dalam kamar dagang dan industri (KADIN).
Ketua DPRD Sumbar menyampaikan kegaduhan dan keraguan masyarakat terkait status Bandara Internasional Minangkabau.
“Dari ekpos pemerintah provinsi, termasuk Asisten II dan Kadis Pariwisata menyatakan, saat ini Bandara Internasional Minangkabau masih aman dan masih tetap statusnya Bandara Internasional Minangkabau tidak berubah menjadi domestik”, Ujar Supardi.
35 Bandara yang mau dijadikan Bandara Internasional, BIM masih termasuk diantaranya.
Pemerintah provinsi tetap akan mengirimkan surat demi mempertahankan status BiM
“Kita di pemerintah provinsi tetap akan mengirimkan surat pada pemerintah pusat, agar Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ini harus tetap dipertahankan menjadi Bandara Internasional Minangkabau sampai kapan pun,” Ujar Supardi.
Posisi BIM merupakan posisi yang penting dan strategis di Sumatera Barat diberbagai bidang.
“Ada beberapa kajian kalau BIM itu posisinya sangat urgen dan strategis di Sumatra Barat, tidak hanya menyangkut dengan masalah pariwisata, namun juga adanya pendekatan pariwisata dengan negara tetangga sesama suku melayu”, Ujar Supardi.
Pemerintah provinsi tetap akan berkirim surat untuk menjaga dan mempertahankan status BIM.
“Pemerintah provinsi tetap berkirim surat ke pemerintah pusat, dengan mencantumkan narasi-narasi, sebagai bahan pertimbangan nantinya, sehingga ke depan BIM tetap bertahan menjadi bandara Internasiona”, Ujar Supardi.(sdc)