PADANG, (Utamapost)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan rapat paripurna dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat yang ke-79 pada Selasa, 1 Oktober 2024. Acara tersebut menghadirkan sejumlah tokoh Minang, seperti Dino Pati Djalal dan Profesor Musliar Kasim, serta pejabat dari Kementerian Dalam Negeri.
Ketua Sementara DPRD Sumatera Barat, Irsyad Syafar, membuka rapat paripurna dengan menekankan bahwa peringatan ini seharusnya tidak hanya menjadi seremoni semata, tetapi juga menjadi momen untuk mengevaluasi komitmen terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Ia menyoroti tantangan yang dihadapi, seperti dampak globalisasi dan perkembangan teknologi, yang dinilai turut mempengaruhi nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau yang berlandaskan filosofi “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” (ABS-SBK).
Irsyad menyatakan pentingnya merefleksikan kembali sejauh mana komitmen dalam mempertahankan nilai adat dan budaya di tengah kehidupan sehari-hari. Selain itu, ia menegaskan bahwa tanggal 1 Oktober 1945, yang diperingati sebagai hari jadi provinsi, memiliki makna sejarah penting, sekaligus memperkuat posisi Sumatera Barat sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia juga mengingatkan bahwa Minangkabau sebagai entitas budaya telah ada jauh sebelum terbentuknya NKRI.
Dalam sambutannya, Irsyad mengungkapkan bahwa capaian pembangunan Sumatera Barat dapat dilihat dari perbandingan dengan provinsi lain, termasuk kontribusi dalam pembangunan nasional, terutama pascabencana gempa bumi 2009 dan pandemi Covid-19 di awal tahun 2020. Meski demikian, masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi, seperti pemerataan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Ia menjelaskan bahwa hambatan tersebut disebabkan oleh keterbatasan fiskal dan kondisi geografis, yang memerlukan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan.
Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, turut hadir dalam rapat paripurna dan menyampaikan harapannya agar peringatan kali ini mampu menjadi motivasi untuk percepatan pembangunan daerah, serta meningkatkan kecintaan terhadap budaya dan daerah. Audy juga berharap momentum ini dapat membangkitkan semangat kolektif untuk membangun Sumatera Barat yang lebih maju.
Selain Dino Pati Djalal, seorang diplomat dan mantan Juru Bicara Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono, hadir pula Profesor Musliar Kasim, seorang akademisi yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dr. Yusharto Huntoyungo, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri dari Kementerian Dalam Negeri.