Dharmasraya( Utamapost) – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menghadiri sekaligus membuka kegiatan Apel Siaga Bencana Tahun 2024. Acara ini dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Dharmasraya, pada hari Kamis, (17/10/24).
Acara ini dihadiri oleh Pimpinan DPRD Kabupaten Dharmasraya, Kapolres Dharmasraya, AKBP Bagus Ikhwan, Dandim 0310 SSD, Danyon Brimob Pelopor Dharmasraya, Sekda, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala Badan, Kepala Dinas se Kabupaten Dharmasraya, Komunitas Pemerhati Bencana, Relawan Peduli Bencana dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya Bupati mengatakan atas nama Pemkab Dharmasraya mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Forkopimda, Unsur TNI, Polri, Kepala OPD terkait, Instansi Vertikal, Komunitas penggiat penanggulangan bencana, kalangan dunia usaha, dan stakeholder terkait lainnya yang telah membantu masyarakat dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Dharmasraya selama ini. Sehingga keberadaan aparatur dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak oleh bencana yang terjadi.
“Kita tidak mengharapkan terjadinya bencana di Kabupaten Dharmasraya, namun apabila terjadi melalui apel siaga ini, kita dapat mengantisipasi dan mengurangi resiko dari bencana yang mungkin terjadi,” kata Sutan Riska.
Peringatan Bulan pengurangan Resiko Bencana (PRB) merupakan kegiatan rutin agenda nasional yang dilaksanakan oleh BNPB. Bekerja sama dengan BPBD provinsi dan Kabupaten/Kota setiap tahun, yang dilaksanakan selama Bulan Oktober sejak tanggal 1 sampai dengan 31 Oktober di seluruh Indonesia oleh pegiat kebencanaan.
Kegiatan ini meru[akan bentuk apresiasi terhadap para pelaku kebencanaan yang melaksanakan kegiatan Pengurangan Resiko Bencana (PRB). “PRB juga menjadi wadah untuk pengiat bersama atas kemajuan teknologi, slaing berbagi informasi keberhasilan. Capaian dan tantangan dalam upaya Pengurangan Resiko Bencana di Indonesia,” ujar Bupati lagi.
Secara geologi Kabupaten Dharmasraya termasuk daerah resiko bencana. Dan berdasarkan hasil pengukuran Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2022, Kabupaten Dharmasraya memiliki indeks risiko bencana dengan nilai 137,69 dikategorikan sedang.
Terdapat lima jenis potensi bencana yang terjadi di Kabupaten Dharmasraya yaitu, banjir, tanah longsor, angin putting beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan. Kabupaten Dharmasraya terdapat banyak sungai antara lain sungai yang besar adalah Sungai Batanghari, Sungai Batang Siat dan Sungai Batang Timpeh. Apabila curah hujan tinggi dengan durasi lebih dari tiga jam, maka air sungai akan naik dan mengakibatkan terjadinya banjir.
Sedangkan bencana banjir sering terjadi pada Nagari Gunung Selasi, Nagari Empat Koto Pulau Punjung, Nagari Timpeh, Nagari Tabek, Nagari Panyubarangan, Nagari Ranah Palabi, Nagari Taratak Tinggi Kecamatan Timpeh.
Nagari Abai Siat dan Nagari Bonjol Kecamatan Koto Besar. Nagari Koto Salak, dan Nagari Padukuan Kecamatan Koto Salak. Nagari Muaro Sopan dan Nagari Sopan Jaya Kecamatan Padang Laweh, Nagari Koto Baru dan Nagari Ampang Kuranji Kecamatan Koto Baru. Nagari Tiumang Kecamatan Tiumang, Nagari Sitiung, Nagari Sungai Duo, Nagari Gunung Medan, Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung. Nagari Koto Nan Ampek Dibawuah, Nagari Silago Nagari Lubuk Karak, Nagari Banai Kecamatan Sembilan Koto.
Sementara bencana tanah longsor sering terjadi di Kecamatan Sembilan Koto, kekeringan sering terjadi beberapa nagari di Kecamatan Koto Baru, Kecamatan Timpeh dan Kecamatan Pulau Punjung. Angin putting beliung dapat terjadi pada seluruh eilayah Kabupaten Dharmasraya, karena wilayah Dharmasraya secara umum merupakan dataran.
“Pemerintah daerah perlu melakukan upaya untuk mengurangi resiko bencana, salah satunya dengan cara melakukan Apel Kesiapsiagaan Bencana untuk memastikan kesiapan personil dan peralatan penunjang dalam menghadapi datangnya bencana,” tegasnya lagi.
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana diperlukan dukungan penuh dari berbagai elemen yang ada di Kabupaten Dharmasraya. Seperti TNI, POLRI, Kajari, DPRD, Pemerintah kecamatan, pemerintah nagari, dunia usaha, akademisi, komunitas masyarakat pemerhati bencana, para penggiat kebencanaan, para penggiat kemanusian, lingkungan pendidikan, dan lingkungan kesehatan.
“Saya sangat mengharapkan peserta apel kesiapsiagaan bencana dapat bekerja sama dalam menghadapi penanggulangan bencana, yang mungkin saja terjadi . Dan merupakan tanggung jawab kemanusiaan dlaam membantu masyarakat Kabupaten Dharmasraya. Dan kita berdoa semoga Kabupaten Dharmasraya dihindarkan dari segala bentuk bencana,” pungkasnya.(ed)