Solok, (Utamapost) – Sebagai salah satu keseriusan kota Solok untuk mengembangkan perekonomian masyarakatnya. Pemerintah kota Solok bekerjasama dengan instansi terkait terus berbenah dan mengembangkan sektor agrowisata dan kopi Payo.
Untuk melihat perkembangannya, pada Selasa (24/01/2023), Komisi III yang dipimpin oleh Yoserizal, SH, bersama instansi terkait turun langsung kelapangan meninjau keberadaan kopi Payo dan Bunga Krisan Batu Patah Payo Kelurahan Tanah Garam.
Kawasan Payo sebagai dataran tinggi di Kota Solok, sangat cocok dijadikan sebagai tempat pengembangan kopi, untuk meningkatkan peluang ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, kawasan Payo juga sudah dibuka sebagai salah satu kawasan agrowisata terpadu dengan ikon bunga Krisan.
“Agrowisata tarpadu dengan ikon bunga Krisan dan kopi di kawasan Payo merupakan peluang untuk Kota Solok, dalam mengembangkan pariwisata dan perekonomian masyarakat. Bisa menarik lebih banyak wisatawan, Selain sebagai kawasan krisan, masyarakat Payo juga telah mengembangkan tanaman biofarmaka seperti kunyit dan jahe.
Yoserizal mengatakan bahwa, “semenjak tahun 2020, Kota Solok hampir setiap tahun mendapatkan paket bantuan kegiatan pengembangan kawasan tanaman obat melalui anggaran pendapatan belanja Negara (APBN) baik dari pusat langsung maupun dana tugas pembantuan dari provinsi. Pengembangan komoditi hortikultura di Payo, Kota Solok cukup berhasil dalam mengembangkan tanaman hias krisan”.
Pengelolaan periode tanam disesuaikan dengan permintaan pasar, karena dalam pengembangkan tanaman pertanian sebaiknya adalah tanaman yang telah jelas pasarnya. Berusaha tani haruslah berorientasi bisnis, ke depannya Kota Solok bisa seperti Tomohon yang telah lebih dulu mengembangkan tanaman krisan dan telah mengekspor bunga krisan ke Jepang, namun butuh waktu dan usaha yang serius serta berkesinambungan,” imbuhnya. (Milfiana.CP)