Kota Solok

Peduli Kesehatan Jiwa, Dinas Kesehatan Gelar Rakor dan Pembentukan TP KJM

Solok, (Utamapost) – Agar terbentuknya satgas atau tim pelaksanaan kesehatan jiwa dan juga sebagai forum atau wadah aspirasi instansi peduli kesehatan jiwa, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok menggelar kegiatan Rapat Koordinasi dan Pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TP-KJM) tingkat Kota Solok 2024, pada Jumat (29/11/2024), bertempat di Aula dr. Umar Ismail Rivai (Aula Dinas Kesehatan Kota Solok). 

Kegiatan ini dibuka oleh Wali Kota, Solok yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Nova Elfino yang didampingi Dandim 0309/Solok diikuti oleh 45 peserta yang terdiri dari Dinas Kesehatan Kota Solok, Kepala Puskesmas, Pengelola Program Jiwa Puskesmas se-Kota Solok, Lintas Sektor dan Lintas Program di Kota Solok, serta OPD terkait.

Kepala Dinas Kesehatan, Elvi Rosanti, selaku Ketua Pelaksana melaporkan bahwa, “rapat koordinasi ini bertujuan agar terbentuknya satgas atau tim pelaksanaan kesehatan jiwa tingkat Kota Solok dan juga sebagai forum atau wadah aspirasi instansi peduli kesehatan jiwa yang diberikan legalitas oleh pemerintah daerah berupa SK Walikota Solok.”

“Melalui tim ini juga bisa memberikan edukasi kepada keluarga dan masyarakat karena penanganan ganguan jiwa ini sangat memerlukan dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat untuk menerima Orang Dalam Gangguan Jiwa ini ketika kembali kelingkungannya dan memberikan kesempatan untuk berdaya guna sesuai kemampunnya,” jelas Elvi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Hiddayaturrahmi, mengatakan bahwa, “kesehatan jiwa saat ini menjadi isu yang penting karena pada kenyataannya masih banyak masyarakat di wilayah kita dari berbagai kalangan usia yg mengalami gangguan jiwa. Sehingga diharapkan penanganan permasalahan gangguan jiwa ini tidak lagi terfokus hanya pada upaya kuratif saja tetapi yang perlu ditingkatkan lagi adalah upaya promotif, preventif dan rehabilitatif.”

“Penanganan masalah gangguan jiwa ini tidak bisa hanya di tangani oleh dinas kesehatan saja namun perlu ditingkatkan lagi koordinasi dan kolaborasi yang sudah dilaksanakan dengan stakeholder terkait untuk melakukan penanganannya,” terangnya. (Milfiana.CP) 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top