Sebagai karyawan dari sebuah perusahaan jasa transportasi darat di kota Padang, yang beralamat rumah di kelurahan Ganting,kecamatan Padang Timur kota Padang,sosok penderita Covid yang baru sembuh ini,bernama Anwar Rustam (42 th)
Mulanya, Anwar Rustam bercerita dirinya telah divaksin dengan 2 kali dosis. Ia pun rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.
“Siapapun bisa kena COVID. Saya sudah vaksin 2 kali dengan Vaksin Coronavac (bahan utama dari Sinovac yang kemudian diolah oleh BioFarma). Saya juga rajin olahraga selama pandemi, 5 hari dalam seminggu. Kesalahan saya adalah kerap melepas masker di tempat bekerja,” ujar Anwar Rustam ketika diwawancarai, Minggu (4/7/2021)
Dalam percakapan dengan Anwar Rustam, dijelaskan bahwa dirinya mendapat gejala covid setelah dia mendapat kabar bahwa pimpinannya yang secara intensif mengobrol dengannya pada Senin (14/6), dinyatakan positif Corona. Ia pun segera melakukan swab antigen dan hasilnya reaktif.
“Sebelum ada kabar rasanya biasa aja, tapi setelah ada kabar mulai timbul gejala seperti batuk dan badan linu dan mudah letih,” kata Anwar Rustam . Anwar Rustam mulai merasa curiga dengan kondisi fisiknya itu.Dan hal itu disampaikan kepada sang istri di rumah.
Sang istri Wati, segera meminta agar Anwar Rustam memeriksakan kondisi kesehatannya. Atas anjuran istrinya tersebut Anwar Rustam melaksanakan tes swab PCR di kantornya. Ternyata hasilnya sungguh diluar dugaanHasilnya ia dinyatakan positif Corona.
“Gejala yang muncul di 4 hari pertama yaitu: batuk, demam, badan linu. Nafsu makan masih normal, tidak ada waktu makan yang terlewat. Saya makan cukup, tidur cukup, berjemur cukup,” kata Anwar Rustam.
Anwar Rustam kemudian aktif mengkonsumsi vitamin D3 + K2 5000 IU dan obat batuk OBH Combi plus. Indra penciuman dan perasanya masih normal.Setelah mengkonsumsi berbagai vitamin tersebut kondisinya mulai membaik.Ketika bangun tidur, Anwar rustam merasa sembuh. Semua gejala yang ia rasakan di hari-hari sebelumnya, hilang seketika.
“Ternyata di malam harinya saya tidak bisa tidur. Akibatnya, Minggu pagi semua gejala kembali terasa,” tuturnya.Saya menjadi sangat kuatir,demikian juga dengan istri saya.
Pada malam 22 Juni, Anwar mengaku tak bisa tidur hingga 2 hari kemudian. Indra penciumannya pun hilang.
“Ini kondisi kesehatan saya yang paling menderita. Saya lanjut Anwar nggak bisa tidur sampai dua hari selanjutnya. Semua gejala kembali, ditambah indra penciuman hilang dan indra perasa kacau, seringnya lidah terasa pahit, tapi pas makan terasa asin yang berlebih,” jelas Anwar Rustam.
“Meski demikian, waktu makan tetap tidak ada yang terlewat, tetap 3 hari sekali, walaupun kuantitasnya berkurang,” ucapnya.
Anwar Rustam segera pergi berobat dan mendapatkan resep medis dari Tim Medis KUIT yakni Vitamin C 2000, Vitamin D 5000, Levofloxacin 1×500 mg selama 5 hari, Azithromicin Zinc 20 mg, N Asetil Cistein, Antibiotik Profilaksis, Asetilsistein 200 mg 3×1, dan Metisoprinol 500 mg 3×1.
“Obat saya minum, lambat laun terasa ada perbaikan. Saya mulai bisa tidur walau cuma beberapa jam. Saya juga ada tambahan probiotik dan herbal herbavid dari teman-teman kerja,” terang Anwar Rustam. Namun ternyata itu hanya untuk 1 dan 2 hari.karena hari ketia setelah berobat, Anwar Rustam mulai merasakan sesak nafas dan batuk yang lebih berat dari hari-hari biasanya. Ia pun sempat panik dan istrinya menyarankan kembali untuk ke RS.
Namun, setelah dicek saturasinya masih aman. Anwarpun mengurungkan niatnya ke RS.
“Gejala masih sama, hilang indra penciuman, demam dan mampet, batuk makin parah. Saya tambah obat dengan minum tolak angin dan panadol merah,” Anwar. Syukur Alhamdulillah kondisi saya dapat membaik kembali.
Namun dari pengelaman isolasi mandiri (Isoman yang dilakukakanya. Anwar Rustam yakin betul bahwa kesalahannya adalah keangkuhannya untuk tidak memakai masker.
“Saya sadar betul,saya memang sangat tidak suka eklai memaki masker,karena kalau saya pakai masker,saya jadi lemas dan nafas terasa sesak.Saya jadi emosi dan langsung melepas masker,Itu terjadi di tempat kerja.”Karena kalau akan pergi kerja atau keluar dari rumah , istrinya cerwetan, dan dia terpaksa memakai masker kalau terlihat istrinya. Setelah jauh dari sitri,masker langsung masuk saku.
“jadi setelah isolasi mandiri dan saya tidak keluar rumah, kalaupun keluar masih dalam jangkauan pandangan istri,sehingga masker tetap saya pakai,Barulah kondisi saya menjadi lebih baik dan sehat kembali.Disamping saya benar-benar minum obat dengan teratuur serta menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Tentu saja saya memang kurang melakukab kontak dengan orang lain.Apalagi di tempat kerja saya yakni jasa transportasi.Jelas teman-teman saya orang yang bolak-balik ke luuar daerah dan berhubungan banyak dengan masyarakat dari berbagai daerah.
Setelah kondisi baik seperti sekarang,saya tak berani lai melepas masker,dan saya betul betul menjalankan prokes dengan disiplin.”Saya tak mau lagi membohongi istri saya dengan melepas masker kalau keluar dari rumah. Sementara saya juga melakukan lockdown.Untuk sementara saya sudah 10 hari di rumah saja. Say masih trauma untuuk berdekatan atau berbincang dengan banak orang, Saya harus tinggalkan kesombongan saya dengan melepas masker dan keangkuhan saya bahwa saya tak muungkin kena Covid.(Lailatul Aidil)